REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mengatakan MES dapat menjadi wadah ekosistem ekonomi syariah bagi seluruh pemangku kepentingan. Hal ini disampaikan Erick saat pelantikan pengurus MES di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (22/3).
"Kita ingin mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi syariah yang efektif sehingga tidak perlu terjadi lagi yang namanya dikotomi sektor keuangan dan perbankan syariah dengan sektor riil," ungkap Erick.
Pengurus MES, ucap Erick, siap menjalankan arahan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap untuk segera menyusun rencana program kerja yang efektif, solutif, dan berdampak besar.
Erick menyebut peran penting sektor keuangan dan perbankan syariah yang memiliki daya tahan dalam menghadapi berbagai situasi krisis. Bagi Erick, kehadiran sebuah ekosistem ekonomi syariah merupakan keharusan mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
"Kita berkaca dari situasi krisis sebelumnya, terbukti sektor ekonomi syariah memiliki kekuatan besar dalam menghadapi krisis tersebut," lanjut Erick.
Erick mengharapkan MES dapat menjadi jembatan bagi seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah, khususnya antara regulator seperti Bank Indonesia, OJK, LPS, dan KNEKS dengan lembaga pemerintah dan lembaga lainnya. Selain itu, ucap Erick, MES juga bisa bersinergi dengan BUMN dalam mendorong perkembangan industri syariah atau halal, seperti makanan, minuman, fashion, obat-obatan dan kosmetik, media, kesehatan, serta pariwisata.
"Seperti yang disampaikan Pak Wapres, MES harus bisa hadir dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. MES juga harus mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki bangsa," kata Erick menambahkan.