Senin 22 Mar 2021 17:23 WIB

Dewa Kipas Akui tak Biasa Berduel Catur dalam 10 Menit

Dewa Kipas menyerah 0-3 dari GM Irene Kharisma Sukandar dalam dwitarung catur.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Pertarungan GM Irene Kharisma Sukandar (kanan) dengan Dewa Kipas.
Foto: Youtube Deddy Corbuzier
Pertarungan GM Irene Kharisma Sukandar (kanan) dengan Dewa Kipas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewa Kipas alias Dadang Subur mengaku tak biasa bertanding catur dalam rentang waktu 10 menit. Hal ini diungkapkan Dadang usai berduel dengan Grand Master (GM) Irene Kharisma Sukandar dalam pertandingan catur yang diinisiasi oleh selebritas Deddy Corbuzier dan disiarkan langsung dalam akun Youtube-nya.

Dalam duel yang direncanakan empat babak tersebut, Dewa Kipas menyerah hanya dalam tiga babak. GM Irene langsung meraih kemenangan mutlak, 3-0, tanpa perlu memainkan babak keempat. Duel tersebut pun dihadiri langsung oleh perwakilan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Hendry Jamal yang juga bertindak sebagai inspektur pertandingan.

Baca Juga

Dadang sempat mengira bakal berhadapan dengan GM Irene dalam satu pertandingan dengan durasi yang cukup panjang. Namun, Dadang akhirnya harus berhadapan dengan Irene hanya dalam waktu 10 menit per babak. Duel tersebut memang digelar dalam empat babak, yang masing-masing babak berdurasi 10 menit dengan jeda antarbabak selama lima menit.

Dadang menyebut, sempat menemui kesulitan saat bertanding catur dengan rentang waktu selama 10 menit. Kendati begitu, Dadang menerima kekalahan ini dan mengakui keunggulan level permainan Irene.

''Saya tidak biasa main 10 menit karena biasanya mainnya di satu kali pertandingan dan main lama. Saya sangat menerima kekalahan ini. Irene tidak ada lengahnya, sudah untuk mendapatkan celah,'' kata Dadang seusai duel tersebut, Senin (22/3) sore WIB.

Dadang juga mengakui melakukan sejumlah langkah blunder pada tiga babak. Blunder ini dilakukan Dadang saat transisi dari pembukaan ke pertengahan permainan. Dengan blunder ini, ditambah kemampuan dari Irene, Dadang akhirnya menyerah dan mengakui keunggulan Irene. ''Saya akui banyak melakukan blunder. Susah untuk masuk dan cari celah. Akhirnya, banyak melakukan kesalahan,'' ujar Dadang.

Di sisi lain, Irene mengaku begitu menikmati duel dengan Dadang. Namun, pecatur yang meraih gelar Women Grand Master (WGM) pada 2009 itu menegaskan, duel catur antara dia dan Dadang Subur ini bukanlah ajang pembuktian yang terhebat antara keduanya, melainkan sebagai ajang persahabatan.

''Untuk pertandingannya, saya sangat enjoy dan menikmati karena saya datang ke sini sebagai pecatur profesional. Setelah ini, saya harap tidak ada lagi polemik lagi yang bereda di dunia maya. Pertandingan ini semata-mata untuk persahabatan, bukan sebagai ajang pembuktian,'' tutur Irene seusai duel.

Dengan kemenangan ini, Irene mengantongi hadiah uang sebesar Rp 200 juta. Sementara, Dadang tetap membawa pulang hadiah uang tunai sebesar Rp 100 juta kendati kalah dari GM Irene.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement