REPUBLIKA.CO.ID,BRATISLAVA -- Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic mengatakan siap mengundurkan diri. Ia siap mundur jika hal ini dapat menghentikan kekacauan yang terjadi terkait kekisruhan di koalisi.
Menurut laporan, sejumlah koalisi telah berselisih dengan Matovic atas penanganan pemerintahan yang dipimpin olehnya terhadap pandemi virus corona jenis baru (Covid-19). Ia menawarkan untuk mundur jika para mitra dalam kolisi empat partai mpendukungnya menyetujui syarat yang diajukan.
“Jika mitra koalisi memenuhi komitmen yang telah dinyatakan secara terbuka dan itu menjadi dagar tuntutan kami, saya bersedia mundur sebagai kepala kabinet dan bekerja sebagai anggota,” ujar Matovic dalam sebuah pernyataan, dilansir DW, Senin (22/3).
Di antara syarat yang diajukan Matovic adalah kursi anggota kabinet dan para pemimpin partai lain dalam kolisi menyerahkan jabatan menteri mereka. Perdana Menteri yang telah menjabat selama satu tahun ini mengatakan untuk menenangkan situasi, Menteri Ekonomi Slovakia Richard Sulik yang juga memimpin Partai SaS diperlukan.
Menanggapi syarat dari Matovic, Sulik mengatakan tidak menyetujuinya. Ia mengatakan akan tetap bekerja sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Slovakia. "Kami tidak akan setuju dengan proposal tersebut, yang motif utamanya jelas adalah balas dendam pribadinya (Matovic)," jelas Sulik.
Matovic telah terperosok dalam perselisihan dengan mitra koalisi sejak bertindak secara sepihak dan memutuskan untuk membeli vaksin untuk mencegah Covid-19 dari Rusia, Sputnik V. Keputusan itu menyebabkan keributan di antara mitra koalisi yang memerintah dengan partai OLaNO yang mendukung Matovic karena mereka ingin menunggu persetujuan Uni Eropa untuk vaksin.
Anggota junior koalisi mengancam akan keluar dari pemerintahan jika Matovic tidak mengundurkan diri segera. Sementara itu, Presiden Slovakia, Zuzana Caputova menuntut agar Matovic menemukan solusi atas kekacauan yang terjadi.