REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Interaksi umat Islam dan masyarakat di negara-negara Eropa Barat tak terlepas dari gejala Islamofobia global. Seperti apakah warga di negara-negara Eropa Barat memandang Islam dan umat Islam?
Menurut penelitian Pew Research Center yang diterbitkan pada 2018 lalu, yang dilakukan di 15 negara, banyak non-Muslim di Eropa Barat secara pribadi mengenal Muslim umumnya lebih cenderung memiliki pendapat positif tentang Islam dan Muslim.
Namun pandangan positif tentang mengetahui sesuatu tentang Islam berbanding terbalik dengan mengenal seorang Muslim secara pribadi.
Pola ini terbukti di beberapa pertanyaan berbeda yang ditanyakan Pew kepada orang Eropa non-Muslim untuk mengukur sikap terhadap Muslim. Pertanyaan itu di antaranya, apakah menurut mereka Islam sesuai dengan budaya dan nilai-nilai negara mereka dan apakah mereka bersedia menerima seorang Muslim sebagai anggota keluarga mereka.
Satu pertanyaan lain diajukan kepada non-Muslim Eropa Barat apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan pernyataan dalam hati mereka bahwa Muslim ingin memaksakan hukum agama mereka pada semua orang di negara ini.
Di Swiss yang memiliki populasi Muslim yang relatif besar sekitar enam persen dari total populasi mereka mengatakan bahwa mereka secara pribadi mengenal seorang Muslim memiliki kemungkinan 37 poin persentase lebih tinggi daripada mereka yang tidak setuju dengan pernyataan ini.
Sekitar 85 persen dari mereka yang mengatakan bahwa mereka yang mengenal seorang Muslim tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dibandingkan dengan hanya 48 persen dari mereka yang tidak mengenal seorang Muslim.
Kesenjangan besar juga ada di Inggris (37 poin), Austria (35 poin), Jerman (34 poin), Irlandia (29 poin), Italia (27 poin), Denmark (26 poin), dan Prancis (24 poin).