REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim ilmuwan internasional yang dipimpin Universitas Monash, Australia, berhasil menemukan iBlastoid, yaitu sebuah model embrio manusia yang terbuat dari sel-sel kulit. Hal ini sebagai terobosan dalam mempelajari berbagai perkembangan manusia.
Penelitian kolaboratif yang dimuat dalam Jurnal Nature ini dinilai akan merevolusi penelitian lebih lanjut mengenai penyebab keguguran dini. Bahkan, bisa meneliti gangguan kesuburan, hingga studi perihal periode awal perkembangan manusia untuk penelitian di masa depan.
"Kami menyebutnya dengan sebutan iBlastoid, akan memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari tahap-tahap awal perkembangan manusia dan beberapa penyebab infertilitas, penyakit bawaan, serta dampak racun dan virus pada embrio awal, tanpa menggunakan blastokista," kata pimpinan peneliti Jose Polo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (22/3).
Metode pemodelan embrio manusia dari sel kulit tersebut memungkinkan para ahli untuk membentuk struktur seluler tiga dimensi (3D) yang secara morfologi dan molekul mirip dengan blastokista embrio manusia. Terobosan iBlastoid ini dapat memodelkan struktur biologis embrio manusia di laboratorium.