Selasa 23 Mar 2021 03:41 WIB

Malaysia Siapkan Rp 35 Miliar untuk Atasi Efek Vaksin Covid

Dana tersebut untuk bantuan bagi penderita efek vaksin Covid-19.

Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia memutuskan akan memberikan bantuan dana permulaan sebanyak 10 juta ringgit (sekitar Rp 35 miliar) bagi para warga Malaysia dan warga negara asing yang terdampak serius vaksinasi Covid-19. Menteri Kesehatan Malaysia Dr Adham Baba mengungkapkan bantuan tersebut selama pengarahan berkala kepada pers soal program imunisasi Covid-19 kebangsaan di Putrajaya, Senin (22/3). 

Ia didampingi Menteri Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi (MOSTI) YB Khairy Jamaluddin."Bantuan tersebut dibagi dua kategori, yakni bantuan khusus 50 ringgit sekiranya terjadi efek samping serius sehingga memerlukan perawatan panjang di rumah sakit dan 500 ringgit jika terjadi kematian disebabkan oleh vaksin Covid-19," katanya.

Baca Juga

Adham Baba mengatakan dana permulaan tersebut berasal dari Kumpulan Uang Amanah Bantuan Negara (KWABBN) yang dikelola oleh Lembaga Pengurusan Bencana Negara (NADMA) dan ditujukan sebagai bantuan khusus efek samping vaksinasi Covid-19. Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) telah membentuk tiga komite yaitu Komite Farmakovigilnas Khusus Bagi Pemantauan Vaksin Covid-19, Komite Teknik Pengobatan dan Komite Induk Bantuan Khusus Keuangan Efek Samping Vaksinasi Covid-19.

Adham Baba mengatakan penilaian akan dibuat sesuai kasus berdasarkan bukti yang diterima dan laporan Komite Farmakovigilnas Khusus Bagi Pemantauan Vaksin Covid-19. Pada kesempatan yang sama, dia mengatakan jenis efek samping yang dilaporkan melalui aplikasi MySejahtera dan Pusat Pemberian Vaksin (PPV) hingga 18 Maret 2021 adalah pening, sesak napas, muntah, berdebar-debar, gatal, dan dada sesak.

Sementara itu, Menteri Kementerian Sains, Teknologi dan InovasiKhairy Jamaluddin mengatakan jumlah pemberian dosis vaksin Covid-19 hingga 21 Maret 2021 adalah dosis pertama sebanyak 412,342 dan dosis kedua sebanyak 16,368 sehingga jumlah total adalah 428,710 dosis.

"Negeri Selangor (provinsi) paling tinggi menerima vaksin, diikuti Perak, Sarawak, Sabah, dan Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement