REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Armada Timur Angkatan Laut Kerajaan Arab Saudi (RSNF) memulai latihan bersama pada Ahad (21/3). Kementerian Pertahanan Arab Saudi menyatakan, latihan itu untuk mempersiapkan serangan terhadap instalasi minyak kerajaan.
Latihan lima hari itu mencakup unit-unit dari Armada Timur, Kementerian Dalam Negeri diwakili oleh Penjaga Perbatasan Provinsi Timur. Kepresidenan Keamanan Negara, dan Kementerian Energi diwakili oleh Saudi Aramco dan Perusahaan Operasi Teluk Aramco juga ikut bergabung.
Kementerian Pertahanan mengatakan, latihan itu bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan semua unit yang berpartisipasi untuk menghadapi operasi teroris terhadap instalasi minyak. Latihan itu pun akan meningkatkan tingkat koordinasi dan pertukaran informasi dan menyatukan kepemimpinan serta komunikasi antara unit yang berpartisipasi.
Dikutip dari Middleeastmonitor, latihan tersebut diadakan di Pangkalan Angkatan Laut Raja Abdulaziz di Jubail di Provinsi Timur kerajaan. Angkatan Laut Saudi juga akan melakukan latihan angkatan laut bersama dengan Sudan di Pangkalan Angkatan Laut Raja Faisal, bagian barat Saudi.
Latihan bersama itu bertepatan dengan eskalasi serangan oleh kelompok Houthi Yaman terhadap fasilitas penting minyak Saudi. Salah satunya perusahaan minyak terbesar di dunia, Armaco.