Selasa 23 Mar 2021 11:25 WIB

Australia Keluarkan Peringatan Banjir dan Perintah Evakuasi

Australia harus mengakuasi sekitar 18 ribu orang

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Jembatan New Windsor terlihat dibanjiri oleh air banjir dari Sungai Hawkesbury di Windsor, barat laut Sydney, New South Wales, Senin, 22 Maret 2021. Negara bagian New South Wales terpadat di Australia pada hari Minggu mengeluarkan lebih banyak perintah evakuasi menyusul banjir terburuk dalam beberapa dekade.
Foto: AP/Dean Lewins/AAP
Jembatan New Windsor terlihat dibanjiri oleh air banjir dari Sungai Hawkesbury di Windsor, barat laut Sydney, New South Wales, Senin, 22 Maret 2021. Negara bagian New South Wales terpadat di Australia pada hari Minggu mengeluarkan lebih banyak perintah evakuasi menyusul banjir terburuk dalam beberapa dekade.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Otoritas Australia mengeluarkan peringatan banjir dan perintah evakuasi pada Selasa (23/3). Hujan lebat terburuk dalam lebih dari setengah abad telah melanda sejumlah negara bagian Australia dan menyebabkan banjir parah.

"Kami menyarankan agar situasi hujan dan banjir tetap dinamis dan sangat kompleks. Sekitar 18 ribu orang harus dievakuasi," ujar Perdana Menteri Australia Scott Morrison. 

Baca Juga

Badan cuaca Australia telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk di setiap negara bagian. New South Wales adalah negara bagian yang paling parah terkena dampak banjir. Hujan deras turun di New South Wales selama empat hari berturut-turut dan menyebabkan banjir yang sangat tinggi. Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa. Ribuan warga New South Wales telah dievakuasi oleh tim layanan darurat. 

"Kondisi cuaca diperkirakan akan semakin memburuk, beberapa wilayah kemungkinan akan mengalami curah hujan tinggi," ujar Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement