REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Gelandang Manchester United (MU), Frederico Rodrigues de Paula Santos, turut menjadi korban pelecehan rasis secara online. Sosok yang biasa dipanggil Fred itu dinilai tampil buruk saat MU bertemu Leicester City.
Iblis Merah dikalahkan Leicester pada ajang Piala FA. Setelahnya, para jugador United diserang kritikan.
Hanya saja tidak semua mengkritisi dengan cara positif. Ada yang merespons di luar konteks sepak bola.
Seperti yang dialami Fred. Eks Shakhtar Donetsk meminta semua pihak menghentikan budaya negatif itu.
"Kami tidak bisa menerimanya. Kami harus selalu melawannya. Kami lebih besar dan lebih baik dari itu. Cukup," demikian tulisan sang gelandang di Twitter dikutip dari Sportsmole, Selasa (23/3).
Akhir-akhir ini, sederet penggawa Man United menjadi sasaran pelecehan rasis. Selain Fred, ada Marcus Rashford.
Rashford mendapat serangan perlakuan tak terpuji itu pada akhir Januari 2021. Kemudian Anthony Martial dan Axel Tuanzebe turut menjadi korban.
Kubu MU telah mengutuk tindakan negatif tersebut. Lewat media sosial Iblis Merah mengampanyekan #UnitedAgainstRacism.
Lalu bagimana respons pihak keamanan? Kepolisian kini bekerja sama dengan perusahaan media sosial untuk mengidentifikasi pelaku.
Juru bicara Facebook yang juga memiliki akun Instagram mengiyakan hal itu. Pihaknya akan terus membantu polisi untuk menangani permasalahan ini.