REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengapresiasi hasil survei Indikator yang menempatkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di urutan keenam calon presiden (capres) pilihan anak muda. Ia optimistis Partai Demokrat bisa terus meningkatkan elektabilitas AHY.
"Dari waktu yang tersedia, kami tetap optimis masih terbuka jalan untuk meningkatkan dan mengejar ketertinggalan elektoral Mas Ketum AHY terhadap kompetitor lainnya. Mas Ketum AHY punya potensi besar untuk itu," kata Kamhar dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/3).
Kamhar mengatakan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, Partai Demokrat sangat berkepentingan untuk memastikan agar kader utama Partai Demokrat menjadi kontestan pilpres. Demokrat juga berharap adanya limpahan efek ekor jas.
Selain itu, Demokrat menyadari dalam mengusung capres tidak bisa sendiri. Koalisi harus dibentuk untuk membangun koalisi untuk dapat memenuhi ambang batas pengajuan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Dalam koalisi yang terbangunlah nantinya keputusan final siapa yang menjadi Capres dan siapa yang menjadi Cawapres diambil. Tentunya semua pihak akan menghitung berdasarkan kepentingan strategisnya masing-masing," ungkapnya.
Kamhar mengakui dinamika yang terjadi saat ini menerpa Partai Demokrat ikut memberikan pengaruh. Namun, ia meyakini AHY akan memperoleh dampak elektoral positif jika persoalan pengambilalihan kekuasaan tersebut bisa diatasi dengan baik.
Baca juga : Tunggu SK, Alasan Struktur Demokrat KLB Belum Lengkap
"Insya Allah seluruh kader Partai Demokrat solid menghadapi pembegal demokrasi yang mengklaim KLB Partai Demokrat ternyata abal-abal ini. Dinamika ini juga mengandung hikmah, mensortir dan mengeleminasi kader Demokrat abal-abal yang oportunis," tuturnya.
Dalam survei Indikator yang dirilis Ahad lalu, diketahui Gubernur DKI, Anies Baswedan jadi capres pilihan anak muda dengan 15,2 persen, disusul Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan 13,7 persen, dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dengan 10,2 persen. AHY berada di peringkat enam dengan angka 4,1 persen.