Selasa 23 Mar 2021 13:50 WIB

PBB Prihatin Peningkatan Kekerasan Terhadap Orang Asia

Pernyataan Trump yang berbau rasis dianggap turut berpengaruh terhadap kekerasan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Foto Oktober 2015 ini disediakan oleh John Michels, kiri, menunjukkan saudaranya Paul Andre Michels, kanan, berpose dengan saudara perempuannya Sarah Michels dan dirinya sendiri, di Allen Park, Michigan. Paul Michels termasuk di antara delapan orang yang tewas pada 16 Maret 2021, dalam penembakan di tiga panti pijat Georgia di daerah Atlanta.
Foto: John Michels via AP
Foto Oktober 2015 ini disediakan oleh John Michels, kiri, menunjukkan saudaranya Paul Andre Michels, kanan, berpose dengan saudara perempuannya Sarah Michels dan dirinya sendiri, di Allen Park, Michigan. Paul Michels termasuk di antara delapan orang yang tewas pada 16 Maret 2021, dalam penembakan di tiga panti pijat Georgia di daerah Atlanta.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres prihatin dengan meningkatnya kekerasan terhadap orang Asia dan orang-orang keturunan Asia secara global selama pandemi Covid-19. Pernyataan PBB muncul setelah penembakan di Atlanta yang menewaskan delapan orang, dan enam di antaranya merupakan perempuan keturunan Asia-Amerika.

“Dunia telah menyaksikan serangan mematikan yang mengerikan, pelecehan verbal dan fisik, intimidasi di sekolah, diskriminasi di tempat kerja, hasutan untuk kebencian di media dan di platform media sosial, dan bahasa yang menghasut oleh mereka yang memiliki posisi berkuasa,” kata juru bicara PBB Farhan Haq.

Baca Juga

Robert Aaron Long, seorang pria kulit putih berusia 21 tahun telah didakwa membunuh delapan orang, termasuk enam wanita Asia Amerika, di sebuah tempat spa di daerah Atlanta pada 16 Maret. Penembakan itu merupakan pembunuhan massal terburuk di Amerika Serikat sejak 2019.

Kejadian ini juga mengirimkan gelombang kejut melalui komunitas Amerika Asia di AS yang telah mengalami peningkatan serangan fisik, penghinaan rasial, dan pelecehan verbal selama pandemi virus korona. Wakil kepala polisi Atlanta Charles Hampton Jr mengatakan, para penyelidik yakin Long telah mengunjungi dua dari tiga tempat spa di area Atlanta. "Penyelidikan kami melihat segala kemungkinan," kata Hampton.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati delapan orang yang tewas dalam serangkaian penembakan di sebuah tempat spa di Atlanta. Biden memerintahkan, bendera di gedung federal, pangkalan militer, kedutaan besar dan konsulat AS di seluruh dunia dikibarkan setengah tiang hingga 22 Maret.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement