REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Belakangan, alarm bahaya berbunyi untuk Andrea Pirlo. Ia dinilai mulai menemukan kesulitan dalam menangani Juventus.
Pirlo gagal membawa Juve melangkah jauh pada ajang Liga Champions musim ini. Langkah Bianconeri dihentikan FC Porto di fase 16 besar.
Si Nyonya Tua juga tertatih-tatih saat berupaya mempertahankan scudetto Serie A Italia. Teranyar, pasukan hitam-putih mengalami kekalahan mengejutkan pada ajang Serie A.
Juventus tak berdaya menghadapi Benevento Calcio. Menjamu Benevento di Stadion Allianz, Turin, Ahad (21/3) malam WIB, Juve menyerah 0-1.
Setelah partai tersebut, rumor Bianconeri bakal memecat Pirlo, nyaring terdengar. Mantan penyerang Inter Milan dan AC Milan, Christian Vieri, mencoba merespons isu tersebut.
Menurut Vieri, ada beberapa hal yang menjadi penyebab si Nyonya Tua memasuki periode sulit. Intinya, hasil di lapangan, tak sepenuhnya kesalahan pelatih.
"Setelah sembilan musim berturut-turut, bisa saja terjadi sesuatu yang menyebabkan kegagalan meraih kemenangan," kata Vieri dalam saluran televisi miliknya, Bobo TV, dikutip dari Football Italia, Selasa (23/3).
Artinya, Vieri melihat ada penurunan motivasi dari beberapa jawara di klub tersebut. Kemudian pemain berkelas seperti Paulo Dybala pun tak bisa dimaksimalkan.
Dybala lebih banyak berkutat dengan cedera. Saat dalam keadaan fit, eks jagoan Palermo belum tentu berada di starting XI Bianconeri.
"Juventus kehilangan 20 gol dari Dybala. Dia bukan pemain reguler, tapi dia seorang juara," ujar Vieri.
Juve memiliki beberapa jugador belia dengan kualitas mentereng. Dua diantaranya, Dejan Kulusevski dan Federico Chiesa.
Menurut Vieri, butuh waktu bagi Chiesa dan rekan-rekan untuk lebih berkembang. Apalagi ketika harus mengikuti standar dan tuntutan si Nyonya Tua.