Selasa 23 Mar 2021 17:12 WIB

Anies Kandidat Terkuat Pilpres? Wagub: Terlalu Prematur

Wagub DKI Ahmad Riza Patria menilai masih terlalu dini untuk bicara Pilpres 2024.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Foto: @aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria turut menanggapi hasil survei yang menunjukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kandidat kuat dalam Pilpres 2024. Menurut Ariza, terlalu dini dan prematur untuk membicarakan hal tersebut. Sebab, kata dia, pelaksanaan pilpres masih jauh.

"Ini (tahun) 2021, bulan Maret. Terlalu berlebihan, terlalu jauh, terlalu dini, terlalu cepat, terlalu prematur kalau kita bicara pilpres," kata Ariza saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (23/3).

Ariza menilai, terlalu berlebihan bila saat ini membicarakan soal pilpres. Pasalnya, jelas dia, para pejabat dalam pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, tengah fokus untuk menyukseskan pembangunan di Indonesia serta daerah sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.

"Semua sekarang pejabat, mulai dari presiden, wakil presiden sampai dengan bupati di seluruh Indonesia, mari kita sukseskan pembangunan kita di seluruh Indonesia di daerah kita masing-masing sesuai dengan tugas, tupoksi, kewenangan dan jabatan yang kita miliki," ujarnya.

Ariza menegaskan, dirinya bersama Anies saat ini sedang menunaikan tugas sebagai pemimpin di Jakarta untuk memastikan kondisi masyarakat aman dan sejahtera. Termasuk pula menangani serta mengendaikan pandemi Covid-19 di Ibu Kota.

"Mari kita sukseskan. Tugas kita adalah melayani, membantu masyarakat kita, memastikan masyarakat aman, damai, sejahtera, produktif," jelas politisi Partai Gerindra itu.

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi terhadap 17 nama calon presiden dalam survei nasional anak muda pada Maret 2021. Hasilnya, Anies Rasyid Baswedan (15,2 persen), Ganjar Pranowo (13,7 persen), dan Ridwan Kamil atau Kang Emil (10,2 persen) menjadi tiga tokoh teratas yang dipilih anak muda jika pemilihan presiden dilakukan sekarang.

"Secara umum tidak ada nama yang dominan, tetapi di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut itu ada Anies Baswedan di angka 15,2 persen," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Ahad (21/3).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement