REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari lalu, warganet dikejutkan dengan video viral yang beredar di media sosial tentang penemuan gunung emas di Kongo. Terlihat dalam video tersebut orang-orang sedang berlomba-lomba mengambil emas.
Tak lama dari itu, di Pesisir Pantai Maluku Tengah, warga juga dihebohkan dengan kemunculan emas. Penemuan itu membuat warga sekitar ramai mendatangi pantai untuk mendulang emas.
Dari dua kejadian tersebut, banyak orang yang mengaitkan dengan salah satu hadits terkait hari kiamat. Benarkah penemuan emas yang terjadi beberapa hari terakhir merupakan tanda kiamat?
Pendakwah dari Darus Sunnah International Institute for Hadith and Sciences Ustadzah Izza Farhatin Ilmi mengatakan, untuk memahami hadits tidak bisa dari satu hadits saja. Harus dikumpulkan beberapa hadits lain agar makna sebenarnya jelas.
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو
“Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat,” (HR Muslim).