Pemkab Sleman Salurkan Bantuan Sembako ke Perajin Bambu
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Perajin menyelesaikan pembuatan podium pidato berbahan bambu (ilustrasi). | Foto: Antara/Candra Yanuarsyah
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman membagikan sebanyak 450 paket sembako kepada warga yang terkena dampak pandemi covid-19. Paket sembako ini sendiri merupakan kerja sama Indomaret dengan Nestle Batita dalam program CSR bertajuk Kampung Tangguh.
Sembako diserahkan khususnya kepada pengrajin yang memiliki anak bawah tiga tahun (batita). Meliputi sentra industri tenun ATBM Sumberarum Moyudan, sentra anyaan bambu Sedangmulyo Minggir, sentra anyaman bambu Sendangarum Minggir.
Lalu, sentra kerai bambu Sidomoyo, sentra kuningan Sidokarto dan sentra jadah tempe Kaliurang. Berisi lima kilogram beras, dua liter minyak, satu kilo gula pasir, lima mi instan, satu kotak teh, satu kotak susu dan satu kotak makan.
Pada kesempatan itu, turut diserahkan bantuan dua wastafel portabel untuk warga Sejati Deso. Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Kustini Purnomo, menyampaikan terima kasih kepada PT Indomarco Prismatama Yogyakarta lewat Kampung Tangguh.
Ia menekankan, kegiatan ini merupakan wujud dari kepekaan sosial kita bersama dalam membantu sesama. Kustini berharap, dengan adanya bantuan dapat mengurangi dampak pandemi yang dirasakan masyarakat dan mewujudkan kampung yang tangguh.
"Kepedulian ini dapat menjadi gerakan yang nantinya bisa menggerakkan sumber-sumber lain," kata Kustini, Selasa (23/3).
Terlebih, ia mengingatkan, sejak 2020, pandemi Covid-19 yang melanda sampai saat ini belum usai. Berbagai dampak dirasakan bersama baik kesehatan sampai ekonomi, dan banyak sektor usaha yang mengalami kemerosotan, termasuk UMKM.
Untuk itu, Kustini berharap, kerja sama yang baik dari berbagai sektor usaha bisa bahu-membaju membangkitkan kembali ekonomi masyarakat Sleman. Sekaligus, diperluas lagi jaringan-jaringan usaha untuk memasarkan produk-produk UMKM.
"Masuknya produk UMKM Sleman ke toko modern membantu pemasaran produk-produk asli Sleman, mendorong pertumbuhan ekonomi, jadi pembelajaran UMKM agar produk lebih berkualitas dan terstandar, sehingga semakin meningkatkan daya saing," ujar Kustini.