Manajemen Baru Persis Diminta Profesional dan Transparan
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (tengah), didampingi sang adik, Kaesang Pangarep, pengusaha Kevin Nugroho, dan putra Menteri BUMN Erick Thohir, Aga Thohir, saat jumpa pers terkait pemegang saham baru PT Persis Solo Saestu (PSS), di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (20/3). | Foto: Republika/binti sholikah
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Klub sepak bola Persis Solo, Jawa Tengah, memiliki manajemen yang baru sejak akhir pekan lalu. Pucuk pimpinan klub berjuluk Laskar Samber Nyawa tersebut dipegang oleh Kaesang Pangarep yang merupakan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan adik Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Dengan adanya manajemen baru Persis Solo diharapkan dapat membawa kemajuan bagi klub yang berdiri pada 1923 tersebut. "Harapannya manajemen baru lebih profesional lebih transparan, udah gitu saja," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat diwawancara wartawan di Balai Kota, Selasa (23/3).
Gibran menyatakan, Pemkot Solo memberikan dukungan sepenuhnya kepada Persis. Salah satu upayanya dengan mencarikan investor agar Persis dikelola oleh orang-orang profesional. "Lha mencarikan investor ini kan salah satu dukungan. Kalau saya tidak dukung ya saya biarin saja," ujar suami Selvi Ananda tersebut.
Ia juga berharap agar ke depan Persis bisa masuk ke Liga 1 seperti yang dijanjikan adiknya. Gibran bakal mengawal dari jauh sampai Persis berada di jajaran klub level teratas di Indonesia. Dia mengakui koordinasi dengan manajemen Persis bakal lebih mudah lantaran dipegang adiknya sendiri.
Namun, untuk saat ini Gibran berharap agar perhelatan Piala Menpora di Stadion Manahan Solo dapat berjalan lancar. "Yang penting Piala Menpora-nya lancar. Nanti Liga 1 bisa dimulai bulan Juni. Udah itu saja. Persis main, Bhayangkara main, semuanya main. Markasnya di Stadion Manahan," ucapnya.
PT Persis Solo Saestu (PSS) sebagai pengelola Persis telah mengumumkan pergantian pemegang saham pada Sabtu (20/3). Sebanyak 40 persen saham dipegang oleh Kaesang Pangarep, 30 persen oleh pengusaha Kevin Nugroho, 20 persen oleh Menteri BUMN Erick Thohir, serta 10 persen dipegang 33 nama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
