Selasa 23 Mar 2021 18:08 WIB

Wisma Atlet Peringati Satu Tahun Jadi RS Darurat Covid-19

Seluruh elemen yang terlibat di Wisma Atlet diharapkan terus menjaga semangat.

Petugas kesehatan Rumah Sakit Covid-19 Wisma Atlet berjalan membawa kotak obat pasien di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas kesehatan Rumah Sakit Covid-19 Wisma Atlet berjalan membawa kotak obat pasien di Jakarta, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wisma Atlet Kemayoran sudah satu tahun beroperasi menjadi RS Darurat Covid-19. Wisma Atlet merupakan buah karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Perumahan.

Pengalihfungsian Wisma Atlet Kemayoran menjadi RS Darurat Covid-19 mengikuti arahan dari Presiden RI Joko Widodo, sejak ditemukannya pasien pertama positif Covid-19 pada awal Maret 2020 silam.

“Hari ini tepat satu tahun Wisma Atlet Kemayoran beralihfungsi sebagai RS Darurat Covid-19 sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. RS Darurat merupakan simbol perjuangan rakyat Indonesia mengalahkan pandemi Covid-19. Kontribusi seluruh pihak yang terlibat dalam pengoperasian RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran harus diapresiasi,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Selqsa (23/3).  

Dalam waktu empat hari, Wisma Atlet Kemayoran yang dibangun oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Wilayah Jawa I ini, ditingkatkan dan dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk menjadi pusat layanan medis Covid-19. Mulai dari Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), Ruang negative pressure serta ruang rawat inap pasien.

Sebagai RS Darurat, Wisma Atlet Kemayoran yang telah berdiri sejak 2016, memiliki 10 tower, yakni Blok C terdiri dari 3 tower dengan 1.932 unit, dan kapasitas tampung 5.796 orang. Kemudian Blok D10 yang memiliki 7 tower dengan 5.494 unit dan kapasitas tampung 16.482 orang. Model bangunan tipe 36, lengkap ruang tamu, dapur, kamar mandi dan shower.

“Direktorat Jenderal Perumahan telah memberikan perhatian dan kemampuan terbaiknya untuk mewujudkan amanah pemerintah. Fasilitas ini merupakan respons tanggap darurat pemerintah terhadap bencana pandemi Covid-19,” ujar Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid.

RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran merupakan hasil sinergi Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI-Polri, Kementerian BUMN, dan sejumlah pihak terkait lainnya.

Sejak beroperasi pada 23 Maret 2020, RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran telah menerima tiga penghargaan, yakni rekor MURI kategori RS COVID-19 Terbesar di Indonesia, Rekor MURI Pelaksanaan Upacara Hari Pahlawan dengan Peserta Mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, dan Apresiasi Inovasi Pelayanan Publik Penanganan Covid-19 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

 “Transformasi Wisma Atlet Kemayoran menjadi Rumah Sakit Darurat hingga beroperasi sampai saat ini merupakan wujud sinergi dari unsur pemerintah dan para relawan. Dalam menghadapi situasi pandemi, kita harus mempererat kolaborasi yang melibatkan banyak unsur,” ujar Kepala BP2P Jawa I Bisma Staniarto.  

RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran telah merawat sekitar 63.529 pasien terhitung sejak 23 Maret 2020. Adapun, jumlah pasien sembuh tercatat sebanyak 59.084 dan pasien meninggal 84.

Dalam menyambut peringatan satu tahun, RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet telah menggelar sejumlah kegiatan yang diikuti para tenaga medis dan relawan, seperti olahraga bulu tangkis, bola voli dan tenis meja. Terdapat juga adu yel-yel antardivisi yang bertugas, mereka menuturkan perjuangan melawan pandemi tak boleh padam sebelum Covid-19 tumbang.

Pelaksanaan rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk menjaga semangat, sekaligus apresiasi kepada seluruh elemen yang telah berdedikasi dalam penangulangan Covid-19 di Indonesia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement