Selasa 23 Mar 2021 23:31 WIB

Kominfo: 3 Juta UMKM Indonesia Masuk ke Ruang Digital

Kelompok rentan seperti perempuan pengusaha UMKM jadi sasaran inklusi digital.

webinar berjudul berjudul “Muda Peduli Inklusi” yang diselenggarakan Kemkominfo di Pangkal Pinang, Selasa (23/3).
Foto: Istimewa
webinar berjudul berjudul “Muda Peduli Inklusi” yang diselenggarakan Kemkominfo di Pangkal Pinang, Selasa (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG – Teknologi memaksa atau mendorong manusia untuk lebih tangkas dan menyesuaikan dengan perkembangan yang sangat cepat. Tak terkecuali sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dituntut harus segera cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Pelaku usaha di segala sektor dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan ekonomi.

“Perubahan dunia yang sangat dinamis menuntut kita untuk memunculkan inovasi baru yang dapat memenuhi permintaan pasar. Peluang bisnis bagi UMKM sangat besar apabila berbasis TIK,” ujar Staf Ahli Menteri Kominfo, Prof. Dr. Henry Subiakto dalam webinar berjudul berjudul “Muda Peduli Inklusi” yang diselenggarakan Kemkominfo di Pangkal Pinang, berdasarkan rilis yang diterima Selasa (23/3).

Sementara, Tenaga Ahli Kemkominfo Lathifa Al Anshori membeberkan sebanyak 3.248.775 UMKM sudah masuk ke ruang digital. Masyarakat luas bisa diakses barang yang dijual oleh UMKM tersebut setiap saat melalui gawai.

“Inklusi digital memang harus menyasar pada kelompok yang rentan, seperti perempuan yang memiliki usaha UMKM. Transaksi e-niaga kita juga meluas cakupannya dari barang dan jasa mewah ke kebutuhan sehari-hari,” ujar Lathifa.

Lathifa menambahkan,  peran generasi Z dan Milenial sangat diperlukan untuk peduli dan bergerak memperjuangan inklusi di segala lini digitalisasi. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan anak muda dapat membuka pintu bagi kelompok rentan agar dapat mengembangkan diri dan mendapat manfaat dari transformasi digital yang dilakukan pemerintah.

Kominfo sendiri telah menyapkan program 10 ribu UMKM untuk “active selling” di marketplace e-niaga, 100 ribu beasiswa melalui sertifikasi dan keterampilan melalui Digital Talent Scholarship, membangun 4.200 BTS di daerah 3T sepanjang 2021 dan program 10 ribu start up digital.

“Melalui Digital Talent Scholarship kita mencetak generasi siap kerja karena dibekali dengan sertifikasi dan keterampilan serta kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni, agar nanti akan bisa bekerja ke perusahaan-perusahaan start up,” ujar Lathifa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement