Rabu 24 Mar 2021 14:29 WIB

Lira Anjlok 14%, Bitcoin Makin Dicari di Turki

Penelusuran Google untuk Bitcoin (BTC) di Turki melonjak pada awal pekan ini

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Mata Uang Fiat Anjlok 14%, Bitcoin Makin Dicari di Negara Ini! (Foto: Unsplash/Dmitry Demidko)
Mata Uang Fiat Anjlok 14%, Bitcoin Makin Dicari di Negara Ini! (Foto: Unsplash/Dmitry Demidko)

Penelusuran Google untuk Bitcoin (BTC) di Turki melonjak dalam 24 jam terakhir pada awal pekan ini, setelah nilai lira Turki turun 14% akibat pemecatan Gubernur Bank Sentral Turki.

Berdasarkan data Google Trends, dikutip Selasa (23/3/2021), jumlah penelusuran Bitcoin meroket 566% beberapa jam setelah anjloknya nilai lira.

Baca Juga

"Nilai lira turun 14% setelah Presiden Turki Erdogan memecat gubernur bank sentral; mengejutkan investor domestik dan asing," lapor BBC News, dilansir dari Cointelegraph.

Baca Juga: Yuan Digital Punya Fitur Transaksi Anonim, dengan Syarat ....

Baca Juga: Kisah Startup: IDCloudHost, Platform yang Terima Modal Rp72 M dari Eks Bos Bukalapak

Lira Turki memperoleh kembali 1/5 nilainya terhadao dolar AS sejak awal 2021. Penurunan 14% yang terbaru terjadi akibat kecemasan terhadap potensi rusaknya kemajuan Naci Agbal oleh Gubernur Bank Sentral Turki baru, ?ahap Kavc?o?lu; bankir dan politisi yang kabarnya menentang penggunaan suku bunga tinggi untuk melawan inflasi.

Peningkatan jumlah pencarian Bitcoin oleh warga Turki merupakan yang tertinggi hingga saat ini, mewakili hampir 2 kali lipat jumlah pencarian tercatat selama periode bullish 2017-2018.

Bukan hanya penduduk Turki yang tertarik dengan Bitcoin. Pada awal Maret, Kementerian Keuangan Turki mengumumkan akan menyusun pedoman yang jelas mengenai penggunaan kripto.

"Kami berbagi kekhawatiran yang meningkat tentang kripto. Perkembangan dan keadaan kripto di Turki kami awasi degan ketat," ujar lembaga tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement