REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan bahwa pihaknya belum memutuskan apa pun terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Meski begitu, ia memastikan bahwa pihaknya terbuka dengan sosok-sosok potensial, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Terlalu dini ya kita membicarakan tentang siapa dan siapa, tetapi semua terbuka. Namanya dalam politik itu semua serba mungkin, baik itu personal maupun hubungan partai," ujar Muzani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (23/3).
Partai Gerindra, kata Muzani, tak akan menggelar konvensi seperti yang dilakukan oleh Partai Golkar dan Nasdem. Ia menjelaskan, keputusan partai harus sesuai dengan persetujuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dari pembicaraan kami di Gerindra, internal tidak ada konvensi. Kami tinggal menunggu persetujuan Pak Prabowo, kemudian keputusan politik itu akan kami putuskan," ujar Muzani.
Ditanya soal peluang untuk berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Muzani mengatakan semua hal masih sangat terbuka. Meskipun ia menyampaikan, komunikasi antara Prabowo dan Megawati Soekarnoputri terjalin baik.
"Dengan PDIP hubungan kita juga baik. Dalam arti Pak Prabowo dengan Ibu Mega komunikasinya berjalan terus, di tingkat kami juga berjalan terus komunikasi itu," ujar Muzani.
Ia menegaskan, komunikasi antara Partai Gerindra dengan partai lain masih sangat terbuka jelang Pilpres 2024. Namun untuk saat ini, Prabowo disebutnya tengah fokus dalam kerjanya sebagai Menteri Pertahanan.
"Pak Prabowo juga harus bekonsentrasi kepada tugas yang diembannya sebagai pembantu presiden di bidang pertahanan dan tentu saja semua itu harus berjalan. Sehingga kita sekali lagi tidak ingin atau terburu-buru," ujar Muzani.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi terhadap 17 nama calon presiden dalam survei nasional anak muda pada Maret 2021. Anies Baswedan mendapat suara tertinggi dibandingkan sejumlah nama lainnya.
Anies Rasyid Baswedan (15,2 persen), Ganjar Pranowo (13,7 persen), dan Ridwan Kamil atau Kang Emil (10,2 persen) menjadi tiga tokoh teratas yang dipilih anak muda jika pemilihan presiden dilakukan sekarang.
Berikutnya, figur yang dipilih anak muda untuk menjadi presiden adalah Sandiaga Salahuddin Uno (9,8 persen) dan Prabowo Subianto (9,5 persen). Nama selanjutnya ada Agus Harimurti Yudhoyono (4,1 persen), Erick Thohir (1,5 persen), Tito Karnavian (1,2 persen), dan Puan Maharani (1,1 persen).
"Secara umum tidak ada nama yang dominan, tetapi di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut itu ada Anies Baswedan pada angka 15,2 persen," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei secara darig, Ahad (21/3).