REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Antara hamba dan Sang Penciptanya, Allah SWT, ada janji yang diucapkan rutin setiap hari. Janji apakah itu? 

Syekh Aidh Al-Qarni menjelaskan janji tersebut adalah janji penghambaan sebagaimana termaktub dalam surat Al-Fatihah ayat 5”. 

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan." 

Ayat ini merupakan bentuk perjanjian antara Muslim dan Tuhannya. Bahwa sebagai seorang hamba, akan berjanji untuk menghabiskan hidupnya beribadah kepada-Nya. 

Sebagi hamba Allah, dengan mengucapkan janji ini maka Allah hanya akan menjadi satu-satunya yang disembah, bahkan ketika mengalami kesulitan sebesar apapun hamba Allah tidak akan mencari bantuan siapa pun selain Tuhannya, Allah yang Mahatinggi.

Bagi seorang hamba Allah, Dia adalah bantuan dan dukungan, dan ayat ini seperti yang dikatakan dalam hadits qudsi: 

هذا بيني وبين عبدي ولعبد ما سأل “Ini antara Aku dan hamba-Ku, sementara bagi seorang hamba apapun yang dia minta.”

Dalam hadits tersebut menjelaskan ketika seorang hamba mengucapkan "Hanya kepada-Mu lah aku menyembah dan hanya kepada-Mulah aku memohon pertolongan. Allah akan berkata, 'Ini adalah antara Aku dengan hambaKu. Allah pun berjanji bahwa hamba tersebut akan mendapatkan sesuatu yang dia minta.” 

Makna Alquran termasuk dalam ayat ini, karena Tuhan memerintahkan hak-Nya atas ciptaan, yaitu menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya.  Dia memerintahkan kepada-Nya sendiri hak bagi mereka jika mereka melakukan itu dann bukan untuk menyiksa mereka. 

Dan ibadah yang Allah inginkan dari ciptaan... 

Ikuti Whatsapp Channel Republika