Rabu 24 Mar 2021 01:05 WIB

Ketua DPRD Bogor Geram Jalan Menuju Pakansari Banjir

Dinas PUPR siap benahi draianse bermasalah di bawah proyek trotoar Rp 23,8 miliar.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Jalan alternatif Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tergenang banjir setelah diguyur hujan deras, Selasa (23/3) siang WIB.
Foto: Istimewa
Jalan alternatif Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tergenang banjir setelah diguyur hujan deras, Selasa (23/3) siang WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jalan menuju Pakansari, tepatnya di Jalan Ediyoso Martadipura, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sempat tergenang banjir akibat hujan deras pada Selasa (23/3) siang WIB. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor pun langsung menjanjikan untuk melebarkan saluran air yang ada di tepi jalan tersebut.

"Besok (Rabu) saya minta penyedia untuk memperbesar saluran air yang dari atas," Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Adriawan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (23/3).

Adriawan mengatakan, saluran yang akan diperbesar merupakan saluran drainase dari sisi jalan. Saluran itu mengalir menuju gorong-gorong di bawah jalur pedestarian, yang dibangun dengan harga Rp 23,8 miliar. "Tadi saya sudah ke lapangan. Jadi, saluran yang dari atas dibesarkan yang mengarah ke kotak di bawah," jelasnya.

Hujan lebat yang mengguyur kawasan Cibinong pada Selasa siang, membuat akses warga menuju Pakansari tergenang. Dari video yang tersebar di media sosial, terlihat genangan air menutup akses jalan. Bahkan, aliran meluap hingga ke trotoar.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menyayangkan terjadinya banjir di Jalan Ediyoso Martadipura. Pasalnya, banjir terjadi setelah proyek pembangunan jalur pedestrian seharga Rp 28 miliar itu selesai dikerjakan. Apaalagi, pada akhir Februari 2020, banjir juga sempat menggenangi kawasan tersebut.

Rudy menduga, di jalur pedestrian yang memiliki panjang 832 meter tersebut terdapat kesalahan konstruksi. "Ini kan banjir sejak adanya pembangunan jalur pedestrian. Bisa jadi itu pembangunan jalur pedestriannya saja, sedangkan drainasenya tidak benar," kata politikus Partai Gerindra tersebut.

Tak hanya soal banjir yang menggenang, Rudy juga mempertanyakan kualitas bahan yang digunakan pihak kontraktor dalam menyelesaikan proyek trotoar. Sebab, beberapa waktu lalu sempat ada kerusakan pada granit di jalur pedestrian.

"Ini harus dibuka, ada apa dalam pembangunan ini. Karena kualitas barang yang digunakan juga jelek. Saya meminta Dinas PUPR untuk buka-bukaan," kata Rudy geram.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement