Rabu 24 Mar 2021 04:02 WIB

Ancol Terapkan Kewaspadaan Ketat terhadap Covid-19

Manajemen Taman Impian Jaya Ancol juga kerap melakukan patroli penegakan disiplin 3M.

[Ilustrasi] Pengunjung berjalan di kawasan wisata Ancol, Jakarta.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
[Ilustrasi] Pengunjung berjalan di kawasan wisata Ancol, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol mengatakan tetap menerapkan kewaspadaan secara ketat terhadap Covid-19 di seluruh lokasi wisata milik Badan Usaha Milik DKI Jakarta itu. Ancol memiliki program 'Bersama Turun Tangan' yang memungkinkan seluruh pegawai Ancol dari level karyawan sampai manajer mengingatkan pengunjung pelanggar protokol kesehatan.

“Jadi kalau misalnya mereka enggak memakai masker, ya, kami tegur langsung ya. Bahkan ada yang sempat disuruh menyapu oleh Satuan Tugas (Satgas) Ancol, sanksi sosial, lah, ya," kata Direktur Marketing PT Pembangunan Jaya Ancol Febrina Intan di Jakarta, Selasa (24/3).

Baca Juga

Selain itu, di pintu-pintu masuk Ancol juga menerapkan mekanisme pembelian tiket tanpa uang tunai (cashless payment). Febrina mengatakan pihak manajemen Taman Impian Jaya Ancol akan mengarahkan pengunjung untuk membeli tiket dan melakukan pembayaran secara daring melalui situs www.ancol.com.

Selain itu, di sejumlah restoran dan kafe juga menerapkan pengecekan suhu dan pencatatan jumlah pengunjung secara daring. Biasanya, di pintu masuk restoran akan disiagakan seorang pegawai yang bertugas meminta pengunjung memindai kode bar memakai kamera ponsel mereka.

Setelah dipindai, ponsel mereka akan diarahkan mesin pencari menuju situs registrasi email dan nama lengkap yang disediakan pihak restoran. Dari sana, akan diketahui kapan jam kedatangan pengunjung tersebut dan jumlah tamu yang dibawa.

Selanjutnya, manajemen restoran bisa mengatur kepadatan yang ada di restoran masing-masing supaya tidak melanggar protokol kesehatan. Manajemen Taman Impian Jaya Ancol juga kerap melakukan patroli penegakan disiplin 3M, yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak secara berkeliling di sejumlah titik yang dianggap rawan kerumunan.

"Selama mereka menikmati Ancol, tidak bisa tidak, kami mengakui bahwa secara tak sadar namanya orang berlibur kan pasti berkerumun. Kami selalu mengadakan patroli, patroli setiap saat akan keliling Ancol dan memberikan peringatan-peringatan secara baik-baik," kata Febrina.

Febrina menilai seluruh pegawai PT Pembangunan Jaya Ancol menyadari peran sentral mereka sebagai garda terdepan dalam mencegah penularan Covid-19 di Taman Impian Jaya Ancol."Karena kami yang betul-betul menjaga, makanya itu (protokol kesehatan) benar-benar kami jaga. Biasanya yang paling rentan (pelanggaran) itu di pantai. Karena secara tidak sadar orang-orang itu berkerumun. Kami selalu menyiagakan unit penyelamat (Rescue) juga di pantai itu jika sewaktu-waktu ada kejadian yang tidak diinginkan," kata Febrina.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement