REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Hasil jajak pendapat menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, gagal mengamankan mayoritas parlemen yang solid dalam pemilihan Israel pada Selasa (23/3). Kondisi ini tidak membuatnya kehilangan kemenangan dengan kemungkinan kesepakatan bersama politikus sayap kanan.
Setelah kampanye yang memamerkan peluncuran vaksinasi Covid-19 Israel yang mengalahkan dunia, kelangsungan politik Netanyahu tampaknya bergantung pada mantan menteri pertahanan dan pemimpin partai sayap kanan Yamina, Naftali Bennett. Dia tidak memiliki janji untuk bergabung dengan lawannya itu, tetapi menolak merapat dengan kubu kiri-tengah.
Kelompok kiri-tengah Israel, menurut jajak pendapat, membuat penampilan yang lebih baik dari yang diharapkan. Hanya saja memiliki suara kurang dari mayoritas 61 kursi di 120 anggota parlemen.
"Saya hanya akan melakukan apa yang baik untuk negara Israel," kata Bennett melalui juru bicaranya.