REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah melakukan investigasi terhadap pesawat Trigana Air Boeing 737-400F nomor registrasi PK-YSF yang tergelincir saat mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada Sabtu (20/3). Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan pesawat kargo dengan tujuan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar tersebut mengalami kerusakan mesin.
“Dua menit setelah take off, pilot memberitahukan kepada ATC bahwa mereka mengalami kerusakan mesin sebelah kanan,” kata Nurcahyo, Selasa (23/3) malam.
Nurcahyo mengatakan, setelah mengetahui kerusakan mesin, pilot memutuskan kembali ke Bandara Halim Perdanakusuma. Dia menuturkan, pesawat yang terbang selama 15 menit tersebut kemudian mendarat dengan satu mesin.
“Kondisi ini adalah kondisi sudah sering dilakukan oleh pilot dilakukan dalam simulator yaitu terbang dengan satu mesin, sehingga penerbangan satu mesin bukan suatu kesulitan bagi pilot,” jelas Nurcahyo.
Setelah mendarat, kata dia, roda pendarat sebelah kanan mengalami kerusakan. Nurcahyo menuturkan, pesawat berhenti dengan ketiga landing gear patah dan pesawat sudah dievakuasi pada Ahad (21/3) lalu dipindahkan ke tempat yang aman.
Setelah insiden tersebut, PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menutup sementara penerbangan niaga berjadwal di Bandara Halim Perdanakusuma. Penerbangan niaga berjadwal dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta.