REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tamak adalah sikap selalu ingin memperoleh banyak untuk diri sendiri atau yang biasa disebut serakah. Agama Islam mengajarkan umat manusia untuk tidak tamak.
Sebaliknya Islam mengajarkan untuk selalu berbagi dengan sesama manusia. Syekh Ibnu Atha'illah dalam Kitab Al-Hikam menyampaikan tamak atau rakus adalah sumber kehinaan.
"Tidak tumbuh dahan-dahan kehinaan, kecuali dari benih ketamakan." (Syekh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam)
Terjemah Al-Hikam karya Ustadz Bahreisy menambahkan penjelasan perkataan Syekh Ibnu Atha'illah tersebut dengan berbagai riwayat. Menurutnya, sikap tamak ini dikatakan juga sebagai bibit segala macam kehinaan atau kerendahan.
Abu Bakar Al-Warraq Alhakiem mengatakan, seandainya sikap tamak itu dapat ditanya-tanya. Jika tamak ditanya, siapakah ayah kamu? Tamak menjawab, ragu terhadap takdir Allah.
Jika tamak ditanya, apa pekerjaan kamu? Tamak menjawab, merendahkan diri. Jika tamak ditanya, apa tujuan kamu? Tamak menjawab, tidak mendapat apa-apa.
Dikisahkan, Sayyidina Ali bin Abi Thalib baru memasuki masjid Jami di Basrah, Irak. Ia melihat banyak orang sedang memberi ceramah di masjid.