Rabu 24 Mar 2021 14:24 WIB

1,3 Juta Penduduk Jatim Telah Divaksin

Dari 1,3 juta penduduk, 573.497 yang sudah divaksinasi di antaranya pelayan publik.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Foto: Pemprov Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, secara keseluruhan, sekitar 1,3 juta penduduk di Jatim telah menjalani vaksinasi Covid-19. Dari jumlah tersebut, kata Khofifah, 573.497 di antaranya adalah pelayan publik.

Berdasar catatan tersebut, Jatim disebut sebagai provinsi dengan vaksinasi tertinggi di Indonesia untuk pelayanan publik. "Alhamdulilah sampai hari ini, capaian vaksinasi pelayanan publik di Jatim tertinggi. Karenanya, kami juga mendukung vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, sebagai bentuk percepatan vaksinasi," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (24/3).

Khofifah mengungkapkan, vaksin AstraZeneca yang telah tiba di Jatim mencapai 45 ribu vial atau setara 450 ribu dosis. Vaksin tersebut telah didistribusikan ke empat daerah di Jatim yaitu Kabupaten Sidoarjo, Jombang, Kediri, dan Kota Surabaya.

"Sejumlah 450 ribu dosis vaksin AstraZeneca sudah datang di Jawa Timur dan didistribusikan langsung ke kota dan kabupaten untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi,” ujar Khofifah.

Khofifah meyakinkan, vaksin AstraZeneca yang digunakan di Jawa Timur telah mendapatkan izin baik dari BPOM maupun dari MUI. “Semoga ikhtiar vaksinasi dapat mencegah mereka yang berisiko tinggi sehingga terhindar dari terpapar Covid-19 ,” kata dia.

Baca juga : Jelang Ramadhan, Takmir Masjid di Jawa Timur Divaksinasi

Khofifah melanjutkan, sebelum memasuki Ramadhan, para imam, muadzin, dan marbot masjid yang dianggap berisiko tinggi terpapar Covid-19 juga menjadi salah satu sasaran prioritas vaksinasi Covid-19. Mengingat mereka biasanya bersentuhan langsung dengan umat.

"Sebelum memasuki bulan Ramadhan ini, kita harapkan para imam, muadzin, dan marbot masjid bisa segera mendapatkan vaksinasi. Ketersediaan vaksin AstraZeneca akan memperluas cakupan vaksinasi termasuk kepada para pengurus masjid," ujar Khofifah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement