Rabu 24 Mar 2021 15:24 WIB

Pemkot Solo Vaksinasi 300 Dosen

Vaksinasi dosen di Solo dimulai bertahap. Usia di atas 50 tahun diutamakan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac kepada dosen. Ilustrasi
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac kepada dosen. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai memberikan vaksinasi Covid-19 bagi para dosen di perguruan tinggi pada Rabu (24/3). Sebanyak 300 dosen menjalani vaksinasi Covid-19 di RSUD dr Moewardi Solo.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, vaksinasi bagi tenaga pendidik sudah dimulai beberapa waktu lalu yang menyasar ribuan guru SMA, SMA dan SD. Kemudian, vaksinasi bagi dosen mulai dilaksanakan dan akan dilakukan secara bertahap.

"Vaksinasi dosen akan kami mulai bertahap terutama yang usianya di atas 50 tahun. Ini sudah kami mulai hari ini di RSUD dr Moewardi, totalnya 300-an," kata Siti kepada wartawan di acara Kampung Bebas Asap Rokok RW 29 Mojosongo, Rabu (24/3).

Sebanyak 300-an dosen tersebut merupakan dosen di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Sebab, baru UNS yang mengajukan vaksinasi kepada Pemkot.

DKK berencana melakukan rapat secara daring dengan para petinggi kampus-kampus di Solo terkait vaksinasi bagi dosen pada Kamis (25/3). DKK juga akan memberikan pengertian terkait prioritas dosen yang divaksin berusia di atas 50 tahun. Rapat daring tersebut juga akan dihadiri perwakilan guru, dosen dan ulama.

"Karena vaksin ini kan masih terbatas jadi diutamakan dulu yang di pelayanan-pelayanan yang berhadapan dengan masyarakat, kemudian sesuai dengan kebijakan pemerintah adalah lansia dan kalau pelayan publik di atas 50 tahun," imbuh Siti.

Baca juga : 13 Makanan Ini 'Dilarang' Dimakan pada Pagi Hari

Siti menyatakan, sampai saat ini belum mengetahui secara pasti jumlah dosen dan tenaga kependidikan di Solo. Sebab, belum semua perguruan tinggi mengajukan vaksinasi kepada Pemkot.

Melalui rapat daring tersebut sekaligus mendata jumlah dosen dan tenaga kependidikan di masing-masing kampus. Selanjutnya, DKK akan mengambil data dosen berusia di atas 50 tshun dan bagian pelayanan publik di kampus sebagai prioritas.

"Kemudian yang di bawah itu yang mana, nanti kami lakukan bertahap. Intinya masyarakat itu tidak usah khawatir nanti akan kami sentuh vaksinasi tapi terjadwal," jelas Siti.

Sementara itu, Rektor UNS, Jamal Wiwoho, menyatakan telah meminta kepada Satgas Covid-19 Solo untuk melakukan vaksinasi kepada para dosen di UNS.

"Terutama adalah dosen-dosen kami yang usianya lebih dari 60 tahun kami utamakan dulu. Yang kurang dari itu ya nanti," ujar Jamal saat dihubungi wartawan, Selasa (23/3).

Jamal menyadari, masalah vaksin merupakan persoalan ketersediaan. Oleh karena itu, UNS akan menunggu jadwal vaksinasi dari Pemkot sembari melakukan kegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat. "Saya sangat setuju tindak lanjut persiapan kuliah tatap muka harus divaksin dulu," ucap Jamal.

Baca juga : Jelang Ramadhan, Takmir Masjid di Jawa Timur Divaksinasi

Di sisi lain, UNS telah mengajukan izin pelaksanaan kuliah tatap muka sebanyak dua kali kepada Satgas Covid-19 Solo. Namun, Satgas belum memberikan izin. Meski demikian, Jamal menyebut, UNS sudah siap melaksanakan kuliah tatap muka dengan menerapkan SOP dan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Kami sudah siap. Cuma kan pemberi izin itu Satgas Covid ya kami ikuti dulu. Sudah banyak mahasiswa yang rindu kembali ke kampus," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement