REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Tim Satuan Tugas Pangan Provinsi Jambi menggelar rapat koordinasi (rakor) terpadu untuk menjaga dan menjamin ketersediaan serta stabilisasi harga bahan pangan menjelang Ramadhan dan Lebaran 2021.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jambi Agus Sunaryo mengatakan rakor ini bertujuan memantau ketersediaan bahan pokok dan keterjangkauan harga di lapangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
"Untuk ketersediaan bahan pokok strategis tidak ada masalah, semua siap dan cukup, sedangkan harganya juga masih terjangkau," ujar Agus, Rabu (24/3).
Agus yang juga Plh Ketua Tim Satgas Pangan Provinsi Jambi menjelaskan, terdapat beberapa komoditi bahan pokok yang menjadi perhatian dan patut diwaspadai saat ini, yakni cabai rawit, cabai merah, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan minyak goreng. Mengenai ketersediaan stok beras di Bulog Provinsi Jambi, kini masih ada 7.800 ton yang diperkirakan cukup hingga empat bulan ke depan.
Bulog juga telah menyiapkan stok daging beku, minyak goreng, tepung terigu dan gula untuk antisipasi kelonjakan harga. "Mudah-mudahan menjelang Ramadhan ini ketersediaan bahan pokok tidak ada masalah dan semoga masyarakat lebih pintar memilih komiditi yang diutamakan untuk dikonsumsi," kata Agus.
Setelah rapat ini, Agus menyampaikan nanti akan diadakan rapat lanjutan bersama pelaku usaha terkait maupun semua pihak untuk membahas ketersediaan barang dan stabilisasi harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. "Nanti kita akan kita panggil pelaku usaha untuk rapat bersama tim Satgas Pangan Provinsi Jambi," katanya.
Kasubdit 1 Indagsi Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Yuyan Priatmaja mengatakan pelaku usaha mulai dari distributor hingga pelaku retail dikumpulkan terlebih dahulu untuk menjaga ketahanan pangan di Jambi. Namun, jika pelaku usaha sudah diingatkan dan tetap menimbun bahan pokok Polda akan menindak tegaskan akan menindak tegas secara hukum.
"Rakor nanti kita ingatkan pelaku usaha, apabila masih terjadi penimbunan akan kita tindak hukum secara jelas," kata Yuyan.