REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, kebutuhan formasi aparatur sipil negara (ASN) baru akan diumumkan pada akhir Maret 2021. Namun, dia mengingatkan kepada para peserta tes nanti untuk waspada terhadap calo.
"Kami juga mengimbau karena setiap ada (tes) CPNS, ada namanya pasukan calo ini gentayangan di mana-mana," ujar Tjahjo dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR, Rabu (24/3).
Dia mengatakan, seorang calo dapat menipu hingga ratusan peserta tes CPNS dan mendapatkan keuntungan hingga miliaran rupiah. Untungnya, sejumlah pelaku sudah ditangkap oleh Polda Metro Jaya.
"Alhamdulillah, orangnya sudah ditangkap sampai bisa puluhan miliar oleh Polda Metro Jaya sudah ditangkap, ini suatu jaringan. Kasihan nanti mereka ini, jadi kita imbau untuk hati-hati terhadap berbagai calo yang ada," ujar Tjahjo.
Modus dari para calo, kata Tjahjo, sangat beragam, hingga pihaknya tidak bisa membendung praktik curang tersebut. Sebab, para pelaku tak jarang adalah ASN yang bekerja di instansi yang membuka formasi CPNS.
"Di (Kementerian) PAN-RB dan di BKN tidak memperkuat rambu-rambu itu (ASN calo) loh, jadi sulit untuk kita bermain. Karena sanksinya kalau ketahuan, ya akan kita pecat, jika ada yang bermain," ujar Tjahjo.
Diketahui, total kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) untuk 2021 sebanyak 1.275.387. Rencananya, kebutuhan formasi ASN baru akan diumumkan pada akhir Maret 2021.
Saat ini, Kementerian PAN-RB masih berkomunikasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) ihwal kebutuhan ASN pada 2021. Pihaknya juga masih melakukan tawar-menawar di kementerian/lembaga.
"Akhir Maret ini kita putuskan, beberapa sebenarnya formasi yang dibutuhkan. Jadi, ini tawar-menawar masih banyak, baik daerah, beberapa kementerian/lembaga, instansi, tapi alhamdulillah ini akan mencapai," ujar Tjahjo.