6 Dosen UMP Lolos Menjadi DPL Program Kampus Mengajar

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih

Universitas Muhammadiyah Purwokerto UMP
Universitas Muhammadiyah Purwokerto UMP | Foto: DOK UMP

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sebanyak 6 dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), berhasil lolos menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) program kampus Mengajar. Keenam dosen ini, lolos dalam proses seleksi yang dilaksanakan oleh Kemendikbud.

''Sebenarnya ada cukup banyak  dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti seleksi program ini. Setelah dilakukan seleksi, dari UMP ada enam dosen yang lolos menjadi DPL program kampus mengajar,'' kata dosen FKIP UMP, Dr Laily Nurlina, yang lolos dalam program tersebut, Rabu (24/3).

Selain dirinya, DPL dari UMP yang lolos program tersebut terdiri dari Eko Suroso MPd, Siti Fathonah MHum, Sri Israhayu, Shanti Hawanti PhD, dan Miftahul Furqon MPd. Dosen yang lolos program tersebut, melakukan pendampingan bagi mahasiswa peserta program Mahasiswa Mengajar di SD kawasan 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

''Program asistensi mengajar  ini merupakan program lanjutan  gerakan Sarjana mengajar. Gerakan yang mendayagunakan mahasiswa lulusan S1 untuk mengajar di daerah-daerah yang masuk ke dalam kriteria daerah 3T yang ada di seluruh pelosok Indonesia,'' ucap dia.  

Baca Juga

Menurutnya, para DPL dari UMP yang lolos seleksi, tidak hanya membimbing mahasiswa yang berasal dari UMP. Tapi juga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lain di Indonesia yang tergabung di kelompoknya. ''Sekolah-sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan program ini adalah sekolah-sekolah dasar yang membutuhkan bantuan tenaga dan pikiran, serta status akreditasi maksimal C,'' jelasnya.

Dia juga menyatakan, program Kampus Mengajar ini sudah mulai dilaksanakan sejak Senin (22/3). Untuk DPL yang berasal dari UMP, seluruhnya ditempat menjadi dosen pembimbing di kawasan pelosok wilayah eks Karesidenan Banyumas.

''Meski masih berada di Pulau Jawa, ternyata masih banyak sekolah-sekolah dasar di wilayah pelosok eks Karesidenan Banyumas yang masuk kategori tertinggal,'' katanya.

Untuk mencapai sekolah-sekolah, Dr Laily, cukup banyak perjuangan yang harus dilakukan. Ada yang harus berjalan di tegalan sawah, harus menggunakan perahu, atau harus berkendara menggunakan sepeda motor cukup jauh karena kondisi jalan belum bisa dilalui kendaraan roda empat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Peserta Kampus Mengajar akan Dapat 12 SKS

Kampus Mengajar, Mahasiswa Diharapkan Bantu Literasi Digital

Upaya FIK UI Cegah Kanker Payudara Lewat Komik Sadari

Dosen UMP Raih Gelar Dosen Berprestasi LLDIKTI Wilayah VI

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark