Kamis 25 Mar 2021 00:20 WIB

Sarang Burung Walet Jadi Andalan Ekspor Jatim

BBKP Surabaya fasilitasi 1.826 kali ekspor sarang burung walet, volumenya 245.387 ton

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Bisnis sarang burung walet
Foto: Humas Kementan
Bisnis sarang burung walet

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya, Musyaffak Fauzi mengungkapkan, sarang burung walet menjadi salah satu komoditas andalan ekspor Jatim. Khususnya di bidang karantina hewan. Sepanjang 2020, BBKP Surabaya memfasilitasi 1.826 kali ekspor sarang burung walet yang volumenya mencapai 245.387 ton.

"Komoditas ini utamanya diekspor ke China. Harga satu kilogramnya itu Rp 40 juta," ujar Musyaffak di Surabaya, Rabu (24/3).

Musyaffak memperkirakan, tahun depan ekspor komoditas sarang burung walet ini akan semakin meningkat. Mengingat saat ini ada beberapa perusahaan yang tengah dilakukan assessment oleh BBKP Surabaya, agar bisa melakukan ekspor ke Negeri Tirai Bambu.

Musyaffak menjelaskan, untuk negara sasaran ekspor komoditas sarang burung walet asal Jatim, dibagi ke dalam dua kategori. Yakni ke China dan non-China. Sekitar 80 persen sarang burung walet diekspor Jatim ke China. "Meskipun ke luar China, ya yang mengkonsumsinya warga China yang ada di negara tersebut," ujar Musyaffak.