Rabu 24 Mar 2021 18:28 WIB

Jakpro Pastikan Commitment Fee Formula E tidak Hangus

Jakpro mengatakan ajang Formula E tidak dibatalkan hanya ditunda.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Bayu Hermawan
Rencana rute sirkuit yang disiapkan untuk balap mobil Formula E (ilustrasi)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Rencana rute sirkuit yang disiapkan untuk balap mobil Formula E (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta Propertindo (Perseroda) memastikan dana commitmen fee yang sudah dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk penyelenggaraan balap mobil listrik atau Formula E tidak akan hangus. Sebab, ajang balap Formula E tidak dibatalkan, tetapi hanya ditunda pelaksanaannya pada tahun 2022.

"Dana tersebut tidak hangus, karena Jakarta E-prix ditunda hingga tahun 2022, maka uang yang sudah dibayarkan akan digunakan untuk event di tahun 2022. Kita tidak membatalkan Formula E di Jakarta, hanya menunda saja. Karena itu, commitment fee yang sudah dibayarkan akan digunakan untuk pelaksanaan event ini 2022 nanti ," kata Project Director Sportainment PT Jakarta Propertindo (Perseroda) M Maulana dalam keterangan tertulis resminya di Jakarta, Rabu (24/3).

Baca Juga

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah menyetorkan commitment fee sebesar Rp560 miliar sebagai tuan rumah ajang balapan internasional tersebut pada musim 2020 dan 2021. Maulana menjelaskan, commitment fee merupakan suatu yang lazim dibayarkan oleh kota yang akan menjadi tuan rumah kejuaraan internasional. 

Maulana mencontohkan, dalam penyelenggaraan Formula 1 commitment fee yang perlu dibayarkan itu bisa mencapai 40 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 547 miliar untuk kota di luar Eropa. Ia mengungkapkan, commitment fee dalam Formula E akan dikembalikan berupa pembiayaan logistik acara, biaya penginapan para pembalap dan timnya yang berjumlah hampir 2 ribu orang. Kemudian, sambungnya, pembuatan tribun acara, hadiah bagi para pemenang, biaya sertifikasi event ini agar sesuai dengan standar Internasional.

"Termasuk juga airtime televisi internasional yang menyiarkan kegiatan ini secara langsung, di mana wajah Jakarta akan tampil di dalamnya dan menjadi sorotan dunia," jelasnya.

Sementara itu, Maulana menuturkan, untuk bank garansi layaknya deposit pada suatu kegiatan acara atau perjanjian kerja sama. Dia menyebut, dana bank garansi pun tidak akan hilang. "Dana bank garansi itu tidak akan hilang, saat ini bank garansi yang sebelumnya sudah kita bayarkan sudah kembali ke kita," ujar Maulana.

Maulana pun menambahkan terkait persiapan penyelenggaraan Formula E 2022. Dia mengatakan, saat ini sedang dilakukan diskusi dengan pihak swasta untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan Formula E 2022 di Jakarta. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mempertanyakan keputusan Pemprov DKI yang menunda penyelenggaraan Formula E pada 2022. Menurut dia, penundaan itu dapat membebani keuangan Pemprov DKI. Sebab, ada ketentuan kenaikan biaya pada tahun berikutnya pada perjanjian penyelenggaraan.

"Formula E 2022 nanti commitment fee-nya tetap 20 juta poundsterling atau 24,2 juta poundsterling? Ada selisih 4,2 juta poundsterling atau sekitar Rp 80 miliar, semakin lama ditunda semakin tinggi biaya commitment feenya," tutur Anggara dalam keterangan tertulisnya.

Anggara juga menyampaikan, saat ini Pemprov DKI telah menyetor dana sebesar 31 juta poundsterling. Oleh karena hal itu, ia menilai, rencana tersebut berpotensi bermasalah di kemudian hari.

"Pak wagub bilang uang fee yang dibayarkan tidak akan hilang karena akan dipakai untuk acara formula E 2022. Tapi belum jelas berapa biaya commitment fee yang dikenakan untuk tahun 2022," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, penyelenggaraan balap mobil bertenaga listrik atau Formula E rencananya bakal dilaksanakan pada tahun 2022. Ariza menegaskan, Pemprov DKI tidak dapat secara sepihak menghentikan ajang balapan tersebut. 

"Tidak ada program yang diputus secara sepihak. Jadi program itu kita putus (mengikuti) sesuai dengan kajian penelitian," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/3).

Ariza menjelaskan, rencana penyelenggaraan Formula E telah melalui berbagai pertimbangan dan kajian dari berbagai pihak, termasuk konsultan independen. Selain itu, dia menyebut, perlombaan internasional itu telah menjadi salah satu program Pemprov DKI. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement