REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang hamba ingin agar senantiasa dicintai oleh Rabb-nya. Namun adakah tanda bahwa seorang dicintai Allah ﷻ?
Dikutip dari laman Masrawy pada Rabu (24/3), pendakwah Arab Saudi, Syekh Dr Aidh Al-Qarni menyatakan lewat sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan Imam al-Bukhari, Allah SWT menyampaikan:
"ما تقرَّبَ إليَّ عبدي بشيءٍ أفضل من أداء ما افترضتُ عليْهِ" yang artinya, "Tidaklah seorang hamba–Ku mendekatkan diri kepada–Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal–hal yang telah Aku wajibkan baginya".
Syekh Al-Qarni menyampaikan, dari hadits tersebut, menekankan bahwa hal yang dicintai Allah SWT kepada hamba-Nya ketika dia semakin dekat dengan perkara yang wajib, seperti sholat dan khususnya sholat wajib.
Al-Qarni mengatakan, bahwa ketika seorang Muslim memelihara sholat, dia adalah kekasih Allah. Adapun bagaimana dia mengetahui bahwa dia dicintai, maka itu bergantung pada posisi sholat, tetap mempertahankan sholat, bergegas di awal waktu, dan berada di barisan pertama.
Al-Qarni mengungkapkan, yang dinilai bukanlah perkataannya tentang cinta kepada Tuhan, Islam, dan Rasul. Tetapi sejauh mana dia mempertahankan sholat dan mempertahankan bahwa dia berada di baris pertama dalam sholat berjamaah, sehingga dia tahu bahwa dia dekat dengan Rabb-Nya.
Sumber: masrawy