Rabu 24 Mar 2021 21:21 WIB

Usai Dikritik, Serial 'Joseon Exorcist' Putuskan Rehat

Penggunaan karya seni dan alat peraga gaya China memunculkan kontroversi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Serial Joseon Exorist.
Foto: SBS.
Serial Joseon Exorist.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Tim produksi serial "Joseon Exorcist" dan stasiun televisi SBS merilis pernyataan baru mengenai kontroversi atas distorsi sejarah dalam drama itu. Sebelumnya, drama tersebut merilis pernyataan awal mengenai alat peraga gaya China dan makanan dari episode perdananya.

Namun, reaksi terus berlanjut setelah episode kedua memasukkan lebih banyak elemen gaya China. Kemudian, perusahaan produksi merilis pernyataannya, Rabu (24/3).

"Pertama-tama, mengenai karya seni dan alat peraga gaya China (seperti kue bulan), kami sekali lagi meminta maaf karena menyebabkan kesalahpahaman dan ketidaknyamanan bagi pemirsa," kata penyataan resmi itu dilansir di Soompi, Rabu (24/3).

Mereka akan menghapus adegan bermasalah, kemudian tayang ulang di VOD dan televisi. Menanggapi kritik beberapa pakaian dan properti gaya China, perusahaan produksi meminta maaf dan menyatakan kondisi itu sepenuhnya kesalahan tim produksi.

"Untuk siaran mendatang, kami akan mengedit bagian ini sebanyak mungkin dan bekerja sekuat tenaga untuk produksi agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi pemirsa," ujar rilis itu.

Dalam pernyataannya, tim produksi membantah bahwa drama tersebut menerima pendanaan dari Tiongkok. Mereka menyatakan "Joseon Exorcist" adalah drama yang sepenuhnya didanai oleh Korea.

"Berbeda dengan kasus sponsor China dan dukungan produksi lainnya yang menjadi isu baru-baru ini, 'Joseon Exorcist' adalah drama yang diproduksi dengan 100 persen dana Korea," kata pernyataan itu.

Meskipun "Joseon Exorcist" meminjam tokoh dan latar sejarah, tim produksi menyatakan serial itu adalah drama sejarah fusi fantasi yang dimulai dengan pemikiran imajine. Misalnya, bagaimana jika roh jahat muncul dan memasuki ambisi manusia selama kekacauan pada masa awal Joseon?

Tim produksi ingin menggambar cerita tentang bagaimana Taejong, Pangeran Chungnyeong, dan Pangeran Yangnyeong masing-masing mengatasi krisis dan berlari menuju tujuannya. Meskipun mencoba mengungkapkan realitas ketakutan dengan tokoh-tokoh sejarah aktual dan fokus pada elemen fantasi imajiner, tim peroduksi mengakui telah mengabaikan bahwa kondisi itu dapat menimbulkan keributan besar selama masa serius ini. Karena itu, mereka meminta maaf karena menimbulkan kekecewaan kepada pemirsa karena ketidaksempurnaan tim produksi.

"Kami akan sepenuhnya mengubah peran menjadi karakter fiksi yang sesuai untuk genre fiksi fantasi, dan kami akan mengedit atau merekam ulang bagian yang berpotensi bermasalah," ujar mereka.

Stasiun televisi yang menayangkan drama itu, SBS juga mengeluarkan pernyataan. Mereka menjelaskan bahwa "Joseon Exorcist" bertujuan memperkenalkan drama sejarah fusi fantasi agar dibuat lebih baik kepada pemirsa. Namun, mereka sepakat berkaitan dengan tokoh sejarah dan sejarah yang sebenarnya, maka pembuatan harus lebih memperhatikan dalam memvalidasi informasinya.

Pemutaran ulang VOD dan tayangan ulang televisi dari dua episode pertama yang telah mengudara sejauh ini akan dihentikan hingga diedit. Selain itu, SBS mengatur ulang keseluruhan cerita dengan mengambil jeda satu minggu dari siaran minggu depan.

"Dengan benar-benar memvalidasi konten dalam proses produksi siaran 'Joseon Exorcist', kami akan melakukan yang terbaik untuk tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi pemirsa," kata SBS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement