Rabu 24 Mar 2021 23:21 WIB

Kenali River Tubing, Wahana Air di Desa Wisata

Sungai ini seolah memberi kesempatan kepada wisatawan untuk mengumpulkan tenaga.

Lelah dengan rutinitas sehari-hari dan butuh pelepasan serta kejenuhan di masa pandemic Barangkali, River tubing menyusuri derasnya sungai Cimahi, Desa Cisande Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi bisa menjadi pelipur. Di musim penghujan, pemandangan sungai bertambah indah Debit air yang aman tak terlampau besar. Bahaya lain, banjir misalnya, juga nihil.
Foto: istimewa
Lelah dengan rutinitas sehari-hari dan butuh pelepasan serta kejenuhan di masa pandemic Barangkali, River tubing menyusuri derasnya sungai Cimahi, Desa Cisande Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi bisa menjadi pelipur. Di musim penghujan, pemandangan sungai bertambah indah Debit air yang aman tak terlampau besar. Bahaya lain, banjir misalnya, juga nihil.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Lelah dengan rutinitas sehari-hari dan butuh pelepasan serta kejenuhan di masa pandemic Barangkali, River tubing menyusuri derasnya sungai Cimahi, Desa Cisande Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi bisa menjadi pelipur. Di musim penghujan, pemandangan sungai bertambah indah Debit air yang aman tak terlampau besar. Bahaya lain, banjir misalnya, juga nihil.

Gemuruh air, derasnya arus dan perjuangan mengendalikan ban karet atau tubing di antara batu-batu besar bakal memacu adrenalin. Medan yang dilalui pun cukup panjang, yakni hulu Cimahi di Desa wisata Cisande, Kecamatan Cicantayan. Tetapi jangan khawatir, sungai ini seolah memberi kesempatan kepada wisatawan untuk mengumpulkan tenaga. Di antara jeram yang menantang, tersedia area dengan perairan cukup tenang.

Pada akhirnya, menjelang finish, seluruh perjuangan melintasi bahaya terbayar lunas. Wisatawan bisa bersantai menikmati laju perahu atau ban yang tenang. Perjalanan yang cukup lama dari hulu hingga hilir selama kurang lebih 2-3 jam perjalanan serta melewati bendungan yang cukup menantang.

Selama perjalanan River Tubing akhir dari perjalanan kemudian di akhiri dengan makan liwet bersama menggunakan alas daun pisang yang menjadi ciri khas di Desa Wisata “Kampung Raden” ini. "Saya ucapkan terima kasih banyak atas suport dari lembaga lain seperti Rumah Zakat dan PT ODC yang hingga sampai saat ini mendukung kegiatan Pemberdayaan di Desa Cisande,"kata Dede Zaenal Salah satu pengurus Desa Wisata Cisande.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement