REPUBLIKA.CO.ID,DELHI --- Pengadilan Tinggi Delhi, India memutuskan memberikan izin bagi jamaah untuk kembali dapat beribadah di masjid Nizamuddin selama perayaaan Nisfu Syaban yang akan datang. Namun demikian hanya 50 jamaah saja yang bisa berada beribadah di masjid, itu pun atas rekomendasi Dewan Wakaf Delhi dan nama-nama jamaah didaftarkan ke petugas keamanan.
Seperti dilansir The Hindu pada Kamis (25/3)Permohonan untuk membuka kembali masjid Nizamuddin diajukan setelah masjid tersebut ditutup karena menjadi tempat karantina jamaah tabligh sejak Maret tahun lalu.
Dewan kota diwakili advokat senior Ramesh Gupta mendesak pengadilan untuk mengizinkan jamaah sholat lagi di masjid Nizamuddin selama perayaan Nisfu Syaban atau di kenal Shab e barat. Dewan kota mengatakan hanya masjid yang akan digunakan untuk beribadah dan bukan madrasah terdekat.
Gupta juga mendesak pengadilan untuk mengeluarkan keputusan serupa pada Ramadhan karena lebih banyak orang yang ingin sholat di masjid selama waktu itu.
Dewan berpendapat bahwa bahkan setelah aturan pelonggaran karantina yang membuat tempat-tempat keagamaan di luar zona merah di buka kembali namun banuak masjid seperti Masjid Bangley Wali, Madrasah Kashif-ul-uloom dan asrama masih terus di kunci.