Kamis 25 Mar 2021 08:00 WIB

Lusinan Kapal Logistik Tertahan di Terusan Suez

Setiap penundaan dapat berdampak langsung pada harga LNG dan gas Eropa.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Terusan Suez. Lusinan kapal tertahan di Terusan Suez akibat sebuah kapal kehilangan kemampuan mengemudi di tengah angin kencang dan badai debu pada Selasa (23/3).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Terusan Suez. Lusinan kapal tertahan di Terusan Suez akibat sebuah kapal kehilangan kemampuan mengemudi di tengah angin kencang dan badai debu pada Selasa (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lusinan kapal tertahan di Terusan Suez akibat sebuah kapal kehilangan kemampuan mengemudi di tengah angin kencang dan badai debu pada Selasa (23/3). Perusahaan pengiriman mungkin harus merutekan ulang kargo di sekitar Afrika jika penundaan melebihi 24 jam.

Sumber pengiriman mengatakan, kandasnya Ever Given seberat 224.000 ton dan panjang 400 meter ini telah mengganggu perjalanan reguler melalui Terusan Suez. Lebih dari 20 kapal tanker minyak yang membawa minyak mentah dan produk olahan terkena dampak gangguan tersebut.

Baca Juga

Data pelacakan kapal Refinitiv menunjukkan, Terusan Suez juga merupakan rute utama bagi kapal tanker LNG yang membawa pasokan dan tujuh kapal LNG terjebak pada Rabu (24/3). Setiap penundaan dapat berdampak langsung pada harga LNG dan gas Eropa.

Selain itu, lebih dari 13 kapal kontainer berlabuh di sekitar Suez dengan setidaknya dua lainnya menunggu di Mediterania. Jalur kontainer terbesar di dunia, AP Moller Maersk, mengatakan tujuh kapalnya telah terpengaruh sejauh ini.

"Empat dari mereka terjebak di sistem kanal sementara sisanya menunggu untuk masuk ke dalam saluran," ujar AP Moller Maersk.

Sumber pengiriman mengatakan, jika penundaan terjadi lebih lama, maka kapal berpotensi mulai merutekan ulang di sekitar Afrika. Langkah ini membutuhkan waktu seminggu lebih lama untuk dinavigasi, jika mereka tidak dapat berlayar melalui Terusan.

"24 jam ke depan akan sangat penting dalam menentukan dampak jangka panjang," kata spesialis rantai pasokan internasional dengan perusahaan layanan profesional Colliers, Chris Evans.

Gangguan yang disebabkan oleh virus corona dan lonjakan permintaan barang eceran oleh konsumen telah menyebabkan kemacetan logistik yang lebih luas di seluruh dunia. “Dengan rantai pasokan Asia-Eropa yang sudah mencapai batasnya, penyumbatan Terusan Suez terjadi pada saat yang sangat tidak membantu,” kata Greg Knowler dari IHS Markit's Journal of Commerce. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement