Kamis 25 Mar 2021 08:06 WIB

Innalillahi... Pengamat Politik Arbi Sanit Meninggal Dunia

Arbi Sanit meninggal dunia di RSCM, Kamis (25/3) pagi.

Arbi Sanit
Foto: Wikipedia
Arbi Sanit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik UI Arbi Sanit dikabarkan meninggal dunia, Kamis (25/3) pukul 07.15 WIB. Almarhum mengembuskan napas terakhirnya di RSCM Jakarta dalam usia 81 tahun.

Kabar meninggalnya Arbi Sanit datang dari putra semata wayangnya, Feri Sanit. "Innalillahi wainnailaihi rojiun telah meninggal dunia bapak saya ARBI SANIT di RSCM PUKUL 07.15 pagi, mohon dibukakan pintu maaf bila bapak ada salah," tulis Feri Sanit dalam pesannya, Kamis.

Arbi Sanit didiagnosis gagal jantung akut, ada cairan di paru. Sebelum wafat, Arbi Sanit sempat dibawa ke ICCU RSCM pada Rabu (24/3) dan dipasang ventilator pukul 22.00 WIB.

Arbi Sanit lahir di Painan, Sumatra Barat, 4 Juni 1939. Penulis buku Sistem Politik Indonesia (1981); Perwakilan Politik di Indonesia (1985); dan Partai, Pemilu, dan Demokrasi (1997) itu adalah salah satu pakar politik Indonesia. Ia pernah menjadi dosen ilmu politik di Universitas Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka.

Anak kelima dari 11 bersaudara ini memperoleh gelar sarjana dari FISIP UI pada 1969 dengan skripsi Partai Komunis Indonesia: Sumber Kekuatan Politik di Pedalaman Jawa Tengah dan Jawa Timur 1952-1965. Kemudian, dia mengambil Program Non-Gelar Sistem Politik Indonesia di Universitas Wisconsin, Amerika Serikat (1973-1974).

Baca juga : Kebakaran yang Tewaskan 10 Orang Diduga Akibat Korsleting

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement