Kamis 25 Mar 2021 11:47 WIB

Dishub Bandung Tunggu Pusat Terkait Mudik Lebaran 2021

Dishub Kota Bandung menyatakan siap jika mudik 2021 diperbolehkan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Terminal Cicaheum, Kota Bandung, lengang saat musim mudik lebaran 2020. Penerapan Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) dan aturan pelarangan mudik pada tahun lalu, membuat terminal bus jurusan Jabar Selatan, Jateng dan Jatim ini kosong.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Terminal Cicaheum, Kota Bandung, lengang saat musim mudik lebaran 2020. Penerapan Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) dan aturan pelarangan mudik pada tahun lalu, membuat terminal bus jurusan Jabar Selatan, Jateng dan Jatim ini kosong.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat terkait mudik lebaran tahun 2021 apakah diperbolehkan atau tidak di masa pandemi Covid-19. Di samping menunggu, pihaknya tetap menjalankan protokol kesehatan di Terminal Leuwipanjang dan Terminal Cicaheum yang menjadi lokasi mudik penumpang.

Kabid Manajemen Transportasi dan Parkir (MTP) Dishub Kota Bandung, Khairur Rijal, mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah pusat terkait kebijakan mudik lebaran tahun 2021. Pihaknya saat ini terus mengimbau kepada operator angkutan umum untuk tidak memaksakan memberangkatkan bus yang tidak memenuhi syarat teknis dan jalan serta awak kendaraan yang harus sehat.

Ia mengatakan syarat minimal yang harus dipenuhi oleh operator yaitu ban angkutan umum tidak boleh vulkanisir, kaca tidak retak, sistem pengereman berfungsi. Selain itu penerangan berfungsi baik dan tanggap darurat yang baik serta tidak mengubah spek kendaraan.

"Kalau mudik diijinkan, kami siap," ujarnya di Balai Kota Bandung, Kamis (25/3). Ia menuturkan, dalam kondisi normal 100 persen di Terminal Leuwipanjang bus yang beroperasi sebanyak 335 unit dengan total kursi mencapai 16.750 tempat duduk.

Sedangkan jika beroperasi 75 persen maka kursi yang tersedia 12.563 per hari dan jika 50 persen sekitar 375 kursi per hari. Sedangkan di Terminal Cicaheum jika 100 persen beroperasi jumlah bus mencapai 151 bus dengan jumlah kursi tersedia 7.750, jika 75 persen kursi yang tersedia 5.563.

"Kami masih menunggu keputusan akhir dari menteri perhubungan berapa persen kapasitas boleh terisi bus untuk lebaran sekarang," katanya.

Ia menjelaskan pembelian tiket bus pun didorong terus dilakukan online sedangkan jika membeli langsung akan terdapat loket dan tidak boleh bertransaksi di dalam bus. Ia menuturkan, pihaknya terus mengimbau dan juga tetap menerapkan protokol kesehatan di terminal di masa pandemi Covid-19.

Di samping itu pihaknya sedang berupaya mengantisipasi terjadi peningkatan kedatangan orang sebelum lebaran untuk berbelanja. "Kita akan melakukan antisipasi dengan mengurangi jumlah kerumunan. Kemudian kantong parkir memadai dan titik kemacetan yang berpotensi terjadi kita gak bisa menghindari. Personel terbatas kami akan terus lakukan imbauan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement