REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Unit Pelaksana Teknis Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta meminta pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro yang belum menjalani vaksinasi Covid-19 melalui program vaksinasi massal pada awal Maret untuk segera melakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat. Tercatat masih ada 25 persen pedagang yang belum divaksinasi.
"Kami minta kesadaran semua pedagang untuk menjalani vaksinasi. Sebagian besar sudah divaksinasi. Yang belum, kurang dari 25 persen saja," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta Ekwanto di Yogyakarta, Kamis (25/3).
Menurut dia, saat pelaksanaan vaksinasi massal pada awal Maret, masih ada pedagang yang memilih tidak datang pada jadwal vaksinasi yang sudah ditentukan. Mereka tidak divaksinasi karena masih merasa khawatir dengan program tersebut.
"Biasanya, mereka ingin melihat apakah ada teman-teman mereka yang mengalami dampak atau efek samping usai divaksinasi. Setelah memastikan tidak ada efek samping berat, maka pedagang pun menjadi lebih yakin," katanya.
Pada hari pertama dan kedua vaksinasi massal, Ekwanto menyebut hanya ada sekitar 50 persen undangan yang datang. Namun, jumlah undangan yang datang melonjak signifikan pada hari ketiga dan keempat vaksinasi.
"Pedagang yang seharusnya diundang pada hari pertama dan kedua, justru datang pada hari ketiga dan keempat setelah merasa lebih yakin," katanya.
Sedangkan untuk pedagang yang belum menjalani vaksinasi dan ingin melakukan vaksinasi, diminta datang ke kantor UPT Kawasan Cagar Budaya terlebih dulu untuk mendapat pengantar vaksinasi di klinik atau puskesmas.