Kamis 25 Mar 2021 16:59 WIB

Serbuan 130 Ribu Vaksin AstraZeneca untuk Prajurit TNI

Serbuan vaksin Covid-19 AstraZeneca bagi prajurit itu akan dilaksanakan Jumat

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada seorang prajurit TNI di Rumah Sakit Tentara Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (9/3/2021). Vaksinasi tahap pertama yang diberikan kepada 1.088 prajurit dan PNS di lingkungan Korem 102/PJG serta Kodim 1016/PLK tersebut sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam percepatan penanggulangan dan pencegahan Covid-19.
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada seorang prajurit TNI di Rumah Sakit Tentara Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (9/3/2021). Vaksinasi tahap pertama yang diberikan kepada 1.088 prajurit dan PNS di lingkungan Korem 102/PJG serta Kodim 1016/PLK tersebut sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam percepatan penanggulangan dan pencegahan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memerintahkan pelaksanaan serbuan 130 ribu vaksin Covid-19 AstraZeneca bagi prajurit yang belum mendapatkan vaksin. Serbuan akan dilakukan serentak pada 10 provinsi di seluruh Indonesia.

"TNI di bawah komando langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memerintahkan pelaksanaan serbuan 130 ribu vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diberikan oleh pemerintah melalui Menteri Kesehatan," ujar Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut Edys Riyanto saat dikonfirmasi, Kamis (25/3).

Dia menjelaskan, serbuan vaksin itu diperuntukkan seluruh prajurit TNI di 10 provinsi yang belum mendapatkan vaksin. Serbuan vaksin Covid-19 AstraZeneca bagi prajurit itu akan dilaksanakan pada Jumat (25/3) pukul 08.00 waktu setempat serentak di 10 provinsi.

"Di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, Maluku, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, dan Papua. Diharapkan pelaksanaan vaksin tersebut akan selesai dalam satu hari," kata Edys.

Edys menjelaskan, langkah tersebut dilaksanakan untuk mempercepat pencapaian herd immunity. Dengan demikian, diharapkan program pemerintah ke depan dapat terwujud dengan cepat dan baik menuju Indonesia sehat dan bebas Covid-19.

"TNI melibatkan 10 ribu lebih personel yang bertugas sebagai tenaga vaksinator untuk membantu masyarakat dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19," ujar dia menjelaskan.

Panglima TNI, kata Edys, rencananya akan langsung membuka, memonitor, dan turun langsung memantau prajurit TNI dalam pelaksanaan serbuan vaksin tersebut di daerah tertentu. Para prajurit yang telah menerima vaksin nantinya diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Dan, para Babinsa bersama Babinkamtibmas terus membantu pemerintah untuk melaksanakan tracing," ungkap Edys.

Selain itu, dia menyatakan, sejak awal Covid-19 masuk ke Indonesia, TNI telah terlibat dan bahkan menjadi salah satu garda terdepan dalam penanganannya. Itu masih terus dilakukan hingga saat ini.

"Dimulai dari penjemputan WNI di Wuhan, menerjunkan tenaga kesehatan TNI untuk penanganan Covid-19, penyiapan RSKI Pulau Galang, RSDC-19 Wisma Atlet, penegakan protokol kesehatan, membantu pemerintah dalam PPKM," kata dia.

Di samping itu, Kasum TNI Letjen Ganip Warsito menyampaikan, tingkat kepercayaan rakyat terhadap TNI masih tinggi. Citra positif TNI ini tinggi karena usaha dan kerja keras serta prestasi dan pelaksanaan tugas yang optimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement