Kamis 25 Mar 2021 17:18 WIB

Sambut Mahasiswa Magister, Nusa Mandiri Gelar Matrikulasi

Ini momen pengenalan lingkungan kampus kepada mahasiswa baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Studi Ilmu Komputer (S2) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri menyambut para mahasiswa baru tahun akademik Genap 2020-2021 dengan mengadakan kegiatan ‘Masa Pengenalan Akademik Sharing & Motivasi serta Perkuliahan Matrikulasi’, secara daring melalui zoom cloud meeting pada Sabtu dan Ahad, 20 dan  21 Maret 2021. 

Kegiatan ini merupakan momen pengenalan lingkungan kampus kepada mahasiswa baru periode Maret 2021, meliputi program perkuliahan serta peraturan yang berlaku di kampus STMIK Nusa Mandiri. Dipandu oleh Sri Rahayu selaku moderator, narasumber yang dihadirkan yakni, Dr Hilman F Pardede, Dr Baiatun Nisa, dan  Dr Muhammad Haris. 

Dr Hilman F Pardede selaku kaprodi Ilmu Komputer (S2) dalam paparannya mengenai Introduction to Computer Science mengungkapkan bahwa tren ilmu komputer sciences saat ini telah diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan seperti manufacturing, advertising, medicine, accounting dan lain-lain. 

“Komputasi menjadikan peluang karir bagi seseorang.  Contohnya saja di bidang kesehatan, seperti  bioinformatika yang memadukan antara biologi dengan teknologi informasi guna merancang obat untuk menyelamatkan jiwa. Kampus STMIK Nusa Mandiri berkonsentrasi dalam Image Processing, Data Mining, dan Software Engineering,” ujarnya dalam rilis, Rabu (24/3). 

Dalam kegiatan yang sama, Dr Baiatun Nisa dengan materi Advanced English for Computer Scientist memaparkan bahwa pentingnya bahasa Inggris bagi mahasiswa magister. Menurutnya, penguasaan bahasa Inggris  akan membantu memudahkan mahasiswa dalam memahami paper atau jurnal penelitian dalam bahasa Inggris. 

“Untuk menjadi master di Magister Ilmu Komputer harus mempunyai skill berbahasa Inggris yang baik. Karena nantinya, para mahasiswa harus mampu memahami paper atau jurnal penelitianya dari bahasa asing secara cepat dan tepat dengan menangkap langsung topik dan poin-poin  dari penelitian tersebut,” ungkap Baiatun. 

Dr Muhammad Haris dalam materi Ethics in Information Technology menjelaskan bahwa etika dalam teknologi informasi menjadi sesuatu yang sia-sia jika tidak diterapkan, sehingga harus paham etika dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

“Empat elemen utama dalam beretika teknologi informasi, adalah privacy, accuracy, property, dan accessibility. Dari semua elemen tersebut ada entitas yang berlaku yakni individu, system dan masyarakat. Sebagai mahasiswa magister harus mampu menerapkannya. Contohnya saja, tidak menggunakan kelebihan teknologi informasi dalam kejahatan seperti hacker, phising  dan menghargai privasi orang lain seperti KTP Online,” tutup Haris.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement