REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Muhammad Rofi'i Mukhlis mengapresiasi kegiatan pengajian kitab kuning yang digelar di Masjid Al-Kautsar, Polda Metro Jaya. Menurut dia, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran sangat antusias dengan kajian kitab yang biasa diajarkan di pesantren tersebut.
“Pak Kapolda Metro Jaya sangat antusias dengan kajian kitab kuning ini, beliau menjadi pelopor gerakan ngaji kitab kuning di institusi kepolisian sebagai tindak lanjut dari gagasan Kapolri. Beliau bukan hanya memberikan sambutan di acara pembukaan ngaji kitab kuning ini, tetapi juga ikut mengaji dan menikmati,” ujar Rofi’i Mukhlis dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (25/3).
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Kapolri dan juga kepada Pak Kapolda Metro Jaya,” imbuhnya.
Dia pun berharap pengajian kitab kuning di lingkungan kepolisian tersebut dapat terus dilaksanakan dan menjadi role model bagi institusi kepolisian di berbagai daerah di Indonesia.
“Semoga ngaji kitab kuning di Polda Metro Jaya ini bisa menjadi contoh, role model yang dapat dilaksanakan di polda, polres dan polsek di seluruh Indonesia. Sekali lagi, salut dan bangga kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran,” kata Rofi’i Muchlis yang juga hadir pada saat acara pembukaan ngaji kitab kuning tersebut.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya memulai pengajian kitab kuning di Masjid Al-Kautsar, Polda Metro Jaya dengan tema "Menuju Polri yang Presisi", Selasa (23/3). Acara tersebut dimulai dengan pembacaan shalawat yang di dipimpin oleh KH Fakhrudin, kemudian dilanjutkan sambutan Kapolda Metro Jaya.
Dalam sambutannya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran mengajak kepada seluruh anggota Polri untuk tetap menimba ilmu, sehingga akhlak dalam berbangsa dan bernegara bisa terus meningkat.
“Kita harus terus menerus untuk mencari dan menambah ilmu selama kita masih hidup di dunia ini untuk meningkatkan akhlak dalam berbangsa dan bernegara, khususnya untuk anggota Polri. Bila perlu pengajian kitab kuning ini diadakan bukan sebulan sekali, tetapi seminggu sekali,” jelas Fadil.
Setelah sambutan Kapolda, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan kitab kuning yang dibawakan oleh KH Abdul Mudjib. Pada pembukaan pengajian ini, KH Abdul Mudjib baru memberikan pengantar tentang pengertian kitab kuning dan ruang lingkupnya.
Untuk pertemuan selanjutnya, kitab kuning yang akan diajarkan, yaitu kitab Risalatul Mu’awanah karya Sayyid Abdulloh Alwi Al-Haddad yang berisi tentang memperbaiki prilaku, ibadah, dan segala prilaku manusia.