Kamis 25 Mar 2021 18:34 WIB

Hanin Dhiya Sempat Ragu Berkolaborasi dengan Sabyan

Pada akhirnya, Hanin mau mencoba keluar dari zona nyaman.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Hanin Dhiya sempat ragu saat hendak berkolaborasi dengan grup musik Sabyan.
Foto: Dok VMC Music
Hanin Dhiya sempat ragu saat hendak berkolaborasi dengan grup musik Sabyan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada keraguan yang sempat dirasakan musisi Hanin Dhiya ketika akan berkolaborasi dengan grup musik Sabyan. Saat itu, Hanin mendapat tawaran kerja sama dari label yang menaunginya, Warner Music Indonesia.

"Enggak pernah kepikiran sebelumnya kolaborasi dengan Sabyan, karena agak nyeberang genrenya. Pertama kali ditawarin awal banget ketika aku baru berhijab," kata Hanin pada konferensi pers virtual, Kamis (25/3).

Setelah mempertimbangkan lagi, Hanin akhirnya mau mencoba keluar dari zona nyaman. Dia bersama Sabyan berkolaborasi dalam lagu "Fatimah Az Zahra" yang termuat dalam album kedua Hanin yang dirilis awal Maret lalu.

Ada juga lagu kolaborasi kedua berjudul "Jangan Sampai Pasrah". Saat akan memproduksinya, perempuan 20 tahun kelahiran Bogor itu kembali dilanda keraguan. Dia ingin mengurungkan niat membawakan lagu.

Akhirnya, Hanin berkonsultasi dengan pihak Warner Music supaya bisa memantapkan diri. Keyakinan itu membuahkan hasil, karena lagu "Jangan Sampai Pasrah" dan album yang berjudul sama kini sukses besar di pasaran.

Album Jangan Sampai Pasrah meraih penghargaan platinum. Hanin gembira rangkuman karyanya itu bisa diterima oleh penikmat musik Indonesia. Pasalnya, dia tidak bermain-main dengan materi lagu dalam albumnya.

Selain kolaborasi dengan Sabyan, Hanin juga melibatkan produser dari Swedia dalam penulisan dan proses produksi. Dari 10 lagu dan satu tembang bonus untuk versi deluxe, tembang yang menjadi favorit Hanin berjudul "Klandestin".

Lagu itu menawarkan warna berbeda dibandingkan karya-karya Hanin yang lain. Liriknya memuat kisah tentang mencintai diam-diam. Hanin mengatakan topik itu terinspirasi dari pengalaman pribadi yang sedikit dia bumbui.

Kehadiran album Jangan Sampai Pasrah menjadi bukti bahwa Hanin bisa tetap produktif di tengah pandemi. Meskipun, runner up ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia 2014 itu juga perlu menyesuaikan diri pada awalnya.

"Ada masa adaptasi, waktu awal pandemi tahun lalu berpikir bagaimana caranya bisa tetap melakukan proses berkarya. Karena banyak di rumah, banyak waktu luang jadi bisa tetap berkarya, tinggal bagaimana merealisasikan," ujar Hanin.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement