REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Memasuki awal masa panen rendeng (penghujan), harga gabah di Kabupaten Cirebon ditawar murah. Dinas Pertanian setempat meminta agar Bulog Cirebon menyerap gabah petani.
Salah seorang pemilik sawah di Kecamatan Talun, Yeni, menceritakan, beberapa hari lalu, ada calon pembeli yang menelponnya untuk membeli gabah yang akan dipanennya. Meski tidak mengenalnya, namun yang pasti penelpon tahu bahwa tanaman padinya akan dipanen.
"Tapi gabah saya ditawar murah, hanya Rp 3.500 per kilogram (kg). Jadi saya tolak," kata Yeni, Kamis (25/3).
Yeni pun memanen tanaman padinya hari ini. Karena hanya ditawar murah, dia memilih untuk menjemur dan menyimpannya.
"Kalau ada yang menawar dengan harga tinggi, baru gabah akan saya lepas," tukas pemilik sawah seluas satu bau (3/4 hektare) tersebut.
Yeni bersyukur, masih memiliki modal untuk memulai tanam gadu (kemarau). Karena itu, dia tidak mau terburu-buru menjual gabahnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Wasman, mengakui, gabah yang baru panen di Kabupaten Cirebon saat ini ditawar murah.
"Kisarannya Rp 3.500 sampai Rp 3.800 per kg," terang Wasman.
Wasman pun sudah melaporkan kondisi itu kepada Bulog Cirebon. Dia berharap, Bulog Cirebon bisa segera menyerap gabah dari petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP).
Seperti diketahui, berdasarkan Permendag Nomor 24 Tahun 2020, HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mencapai Rp 4.200 per kg dan di tingkat penggilingan Rp 4.250 per kg.
Wasman mengungkapkan, saat ini panen rendeng di kabupaten cirebon baru dimulai. Dari total 45 ribu hektare, lahan yang panen baru sekitar 4.000 hektare. Dia memperkirakan, panen raya akan berlangsung pada April.