Kamis 25 Mar 2021 19:50 WIB

BMKG: Potensi Puting Beliung-Hujan Es Diperkirakan April-Mei

BMKG sebut kondisi dinamika atmosfer Indonesia, unik.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat dengan durasi singkat, angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang terjadi di masa pancaroba pada April hingga Mei 2021.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, meski awal musim kemarau Indonesia dimulai pada April 2021, tidak tertutup kemungkinan masih terjadi hujan. Ini dikarenakan kondisi dinamika atmosfer Indonesia yang unik.

 

photo
Foto udara awan hitam yang menyelimuti Kota Bandung terlihat di Cibiru, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. - (Antara/Raisan Al Farisi)
 

"Bulan April hingga Mei merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Oleh karena itu diimbau agar perlu diwaspadai potensi hujan lebat dengan durasi singkat angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang biasa terjadi pada periode itu," kata Dwikorita di Kantor BMKG, Jakarta, Kamis (25/3).

Rita, panggilan akrab DwikoritaKarnawati, mengatakan masyarakat, khususnya pada pemerintah daerah, agar mewaspadai potensi bencana banjir pada daerah yang memiliki peluang hujan 10 harian lebih dari 100 milimeter, dan bulanan 300 milimeter. "Terutama di Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, sebagian Papua dan Papua Barat, perlu diwaspadai, meski musim kemarau, tetapi berpotensi banjir," kata dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal kemarau di sebagian provinsi di Indonesia dimulai pada April 2021. "Musim kemarau akan dimulai secara bertahap mulai April hingga Juli nanti," ujarnya.

Rita menjelaskan, musim kemarau 2021 diprediksi terjadi secara bertahap mulai April 2021 untuk wilayah Nusa Tenggara dan Bali, lalu wilayah Jawa, kemudian sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada Mei hingga Juni 2021. 

Dari total 342 zona musim (Zom) di Indonesia, sebanyak 22,8 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada April 2021. Yaitu beberapa zona musim di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa.Kemudian sebanyak 30,4 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2021, meliputi sebagian Nusa Tenggara, sebagian Bali, Jawa, Sumatera, sebagian Sulawesi, dan sebagian Papua.

Sementara itu, sebanyak 27,5 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2021, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, sebagian Kalimantan, sebagian Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan Papua. Untuk puncak musim kemarau 2021 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Agustus 2021.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement