REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan bahwa pihaknya tak ambil pusing dengan kegiatan yang dilakukan oleh kubu Moeldoko. Dipilihnya Hambalang sebagai lokasi konferensi pers juga disebutnya hanya cari sensasi.
"Pilihan Hambalang pastinya untuk mencari sensasi. Darmizal dan kawan-kawan sangat gandrung sensasi. Semua argumentasi kecintaan dan niat baik untuk membesarkan Partai Demokrat justru bertolak belakang dengan apa yang mereka kerjakan," ujar Kamhar lewat keterangan tertulisnya, Kamis (25/3).
Pernyataan-pernyataan kubu Moeldoko disebutnya hanya dilontarkan ketika elektabilitas Partai Demokrat sedang meningkat. Saat partai tengah sukses mendapat apresiasi dari rakyat, mereka justru bersekongkol dengan kekuasaan untuk merebut partai.
"Mereka malah berkomplot dan menjadi kaki tangan pihak luar untuk menggerogoti Partai Demokrat dari dalam demi rupiah dan kekuasaan. Bentuk pelacuran politik," ujar Kamhar.
Pernyataan Max Sopacua semakin juga dinilainya menambah daftar bahwa mereka sama sekali tak punya niat baik terhadap Partai Demokrat. Apalagi ketika mereka membangun fitnah terhadap Edhie Baskoro Yudhoyono.
"Semakin ke sini, semakin tampak nyata dan terang benderang pertentangan antara niat baik yang mereka sampaikan untuk menyelamatkan Partai Demokrat dengan yang mereka kerjakan justru memfitnah, memutarbalikan fakta, merangkai kebohongan, bersandiwara," ujar Kamhar.
Diketahui, salah satu inisiator KLB, Max Sopacua menyindir masih ada politikus Partai Demokrat yang belum tersentuh dalam kasus korupsi proyek Hambalang. Max mendorong lembaga penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut, agar semua yang terlibat menerima ganjaran atas perbuatannya.
Max menjelaskan, alasan Demokrat kubu Moeldoko atau KLB menggelar konferensi pers di Hambalang Sport Center, Bogor, karena proyek inilah yang telah menghancurkan elektabilitas Demokrat. "Tempat inilah, proyek inilah adalah salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Partai Demokrat ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi," kata Max saat konferensi pers itu.