REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Tim Pusat Preservasi Naskah Kuno dan Alih Media Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI melakukan konservasi terhadap 150 manuskrip Aceh milik kolektor Tarmizi Abdul Hamid untuk pemanfaatan terhadap keilmuan nusantara.
"Tahun ini kami diamanahkan untuk melakukan konservasi di rumah manuskrip Aceh," kata salah seorang Tim Pustakawan Ahli dan Preservasi Naskah Kuno Perpusnas RI Leni Sudiarti, di Banda Aceh, Kamis (25/3).
Leni mengatakan, Perpusnas memiliki kewajiban untuk melestarikan manuskrip yang ada di nusantara khususnya manuskrip asli. Apalagi, banyak manuskrip di nusantara memiliki keasliannya, terutama Aceh. Kata Leni, naskah atau manuskrip nusantara ini akan diperbaiki terlebih dahulu seperti fisiknya, membersihkan lembaran naskah dengan penyemprotan bahan anti jamur dan noda hingga pengeringan. Kemudian, tim akan menyambungkan naskah yang mengalami kerusakan parah.
"Lalu, dilanjutkan ke proses penjilidan serta dimasukkan ke cover box sesuai ukuran naskah itu sendiri. Di mana cover box telah diberi sampul dengan menggunakan berbagai bahan khusus yang semua ini didatangkan dari luar negeri," ujar dia.