REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam setiap aktivitas digital yang kita lakukan, kata sandi atau password memainkan peranan yang sentral. Kata sandi merupakan pengaman identitas ketika kita melakukan transaksi, membuka aplikasi, dan kegiatan digital lainnya.
Kata sandi ternyata bukan hal baru yang baru hadir di era digital. Jauh sebelum Hotmail, Skype, dan Netflix meminta pengguna membuat kata sandi dengan nama pengguna yang unik, militer Romawi telah mengenal konsep kata sandi sebagai cara membedakan teman dari musuh.
Pada dasarnya, kata sandi adalah cara sederhana untuk melindungi informasi. Beberapa ribu tahun kemudian, Fernando Corbato telah dianggap sebagai bapak dari kata sandi komputer modern secara luas. Corbato memperkenalkan idenya kepada ilmu komputer saat bekerja di Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada 1960.
Saat itu, pihak universitas telah mengembangkan compatible time-sharing system (CTSS) yang dapat diakses oleh semua peneliti. Namun, mereka berbagi mainframe yang sama, serta satu file disk.
Dilansir We Live Security, Selasa (16/3), untuk membantu menjaga kerahasiaan file satu per satu, konsep kata sandi pun dikembangkan. Sehingga pengguna hanya dapat mengakses file spesifik mereka sendiri selama alokasi empat jam sepekan.
Saat itu, kata sandi lebih difungsikan sebagai metode untuk menjaga ke amanan komputer. Baik untuk penggunaan prbadi maupun perusahaan.
Keamanan bukan soal Pada masa-masa awal komputasi, konsep penggunaan kata sandi cukup terbatas. Terutama untuk orang-orang seperti Corbato dan timnya yang termasuk orang pertama yang benar-benar mengeksplorasi kekuatan komputer.
Namun, ketika waring wera wanua (world wide web/WWW) meledak pada 1990-an, makin banyak orang mulai menggunakan internet secara teratur. Tren ini ikut menciptakan banyak data dan informasi sensitif yang tersebar luas di jagat maya dalam prosesnya.
Sebelum internet diadopsi secara massal, para ilmuwan komputer pada masa awal telah mengerjakan cara untuk membuat sandi lebih aman. Untuk melakukan itu, ilmu komputer mengambil lapisan dari kriptologi.
Bekerja untuk Bell Labs pada 1970-an, kriptografer Robert Morris Sr merancang hashing. Hashing adalah proses perngubahan serangkaian karakter menjadi kode numerik yang mewakili frasa asli.
Hashing diadopsi pada sistem operasi yang saat ini banyak digunakan di seluruh dunia, seperti di pe rangkat seluler dan workstation. MacOS Apple, misalnya, menggunakan sistem operasi Unix yang merupakan sistem operasi dari proyek Multics pada 1965 dan digunakan oleh American Telephone and Tele graph, General Electric, serta Institut Teknologi Massachusetts.
Selain Unix, ada pula database kata sandi modern yang menggunakan salting untuk mengenkripsi kata sandi lebih lanjut. Namun, ketika Corbato menemukan kata sandi, keamanan bukanlah masalah besar.